0 Suara
oleh (26.3rb Poin)
PT. Sejahtera adalah sebuah perusahaan manufaktur yang sudah beroperasi selama 15 tahun. Baru-baru ini, perusahaan ini menghadapi penurunan produktivitas yang signifikan.

Sebagian besar karyawan di divisi produksi tampak kurang termotivasi dan tidak menunjukkan semangat yang sama seperti beberapa tahun yang lalu.

Sementara itu, tim pemasaran di bagian lain perusahaan menunjukkan hasil yang sangat positif, dengan penjualan yang terus meningkat.

Beberapa karyawan di divisi produksi mengungkapkan bahwa mereka merasa kurang dihargai dan tidak diberi kesempatan untuk berkembang dalam pekerjaan mereka.

Di sisi lain, di tim pemasaran, banyak anggota tim merasa didorong oleh penghargaan dan kesempatan untuk berinovasi.

Berdasarkan pengamatan ini, manajer SDM PT. Sejahtera ingin mencari tahu penyebab perbedaan perilaku dan motivasi di antara kedua divisi ini.

Jelaskan hal yang menyebabkan perbedaan perilaku karyawan berdasarkan pendapat Gibson, dkk (1982, 1989) ?

1 jawaban

0 Suara
oleh (26.3rb Poin)

Penyebab Perbedaan Perilaku Karyawan Berdasarkan Pendapat Gibson, dkk (1982, 1989)

Jawabannya adalah: Menurut Gibson, dkk (1982, 1989) dalam teori motivasi dan perilaku organisasi, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perilaku dan motivasi karyawan dalam sebuah organisasi. Dalam kasus PT. Sejahtera, yang menghadapi perbedaan signifikan dalam perilaku karyawan di divisi produksi dan divisi pemasaran, teori ini dapat membantu untuk menganalisis dan memahami penyebab perbedaan tersebut.

1. Faktor Individual

Menurut Gibson, faktor-faktor individual seperti kepribadian, nilai-nilai, harapan, dan persepsi karyawan memainkan peran penting dalam membentuk motivasi dan perilaku mereka di tempat kerja. Perbedaan perilaku antara divisi produksi dan pemasaran mungkin disebabkan oleh perbedaan karakteristik individual yang dimiliki oleh karyawan di kedua divisi tersebut.

  • Kepribadian dan Harapan: Karyawan di divisi pemasaran mungkin memiliki kepribadian yang lebih terbuka terhadap inovasi dan perubahan, serta memiliki harapan yang tinggi terhadap pengakuan atas pencapaian mereka. Sebaliknya, di divisi produksi, karyawan mungkin lebih terfokus pada rutinitas dan stabilitas pekerjaan, yang bisa menyebabkan mereka merasa kurang dihargai jika tidak ada penghargaan atau kesempatan untuk berkembang.

2. Faktor Lingkungan Organisasi

Faktor lingkungan organisasi yang dimaksud oleh Gibson meliputi kondisi kerja, budaya organisasi, dan kebijakan manajerial. Lingkungan yang kurang mendukung di divisi produksi, seperti kurangnya penghargaan atau kesempatan untuk pengembangan, dapat membuat karyawan merasa tidak dihargai dan kurang termotivasi. Sebaliknya, divisi pemasaran mungkin mendapatkan dukungan yang lebih baik berupa penghargaan atas kinerja mereka, serta kesempatan untuk berinovasi dan berkembang.

  • Kondisi Kerja dan Penghargaan: Di divisi pemasaran, pengakuan dan penghargaan terhadap hasil kerja karyawan mungkin lebih terlihat, yang meningkatkan semangat dan motivasi kerja. Sebaliknya, di divisi produksi, kurangnya penghargaan dan kesempatan pengembangan dapat menyebabkan penurunan motivasi.

3. Faktor Motivasi

Teori motivasi yang dikembangkan oleh Gibson, dkk juga mencakup motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik yang mempengaruhi perilaku kerja karyawan. Motivasi intrinsik lebih berfokus pada kepuasan yang diperoleh dari pekerjaan itu sendiri, sementara motivasi ekstrinsik berhubungan dengan penghargaan dan insentif yang diberikan oleh organisasi.

  • Motivasi Intrinsik: Karyawan di divisi pemasaran mungkin merasa lebih terinspirasi oleh tantangan untuk berinovasi dan mencapai target penjualan, yang memberi mereka rasa kepuasan pribadi. Motivasi ini sangat didorong oleh penghargaan dan pengakuan dari perusahaan.

  • Motivasi Ekstrinsik: Di divisi produksi, karyawan mungkin lebih termotivasi oleh penghargaan eksternal, seperti insentif atau pengakuan atas pekerjaan mereka. Ketika mereka merasa bahwa penghargaan eksternal ini tidak ada atau tidak mencukupi, mereka mungkin kehilangan semangat dan motivasi untuk bekerja lebih keras.

4. Faktor Kepemimpinan

Kepemimpinan di dalam organisasi juga memainkan peran penting dalam memotivasi karyawan. Gibson, dkk menekankan bahwa gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh manajer atau atasan dapat mempengaruhi motivasi dan perilaku karyawan secara signifikan.

  • Gaya Kepemimpinan: Manajer di divisi pemasaran mungkin lebih mendukung pendekatan yang memungkinkan anggota tim untuk berinovasi dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, yang mengarah pada peningkatan semangat dan motivasi. Di sisi lain, jika manajer di divisi produksi kurang mendengarkan keluhan atau masukan dari karyawan, atau tidak memberikan kesempatan untuk berkembang, maka karyawan di divisi tersebut mungkin merasa tidak dihargai dan kurang termotivasi.

5. Faktor Penghargaan dan Pengakuan

Faktor penghargaan dan pengakuan merupakan salah satu elemen penting yang memengaruhi motivasi menurut teori Gibson. Di divisi pemasaran, karyawan mungkin menerima penghargaan atas pencapaian mereka, yang meningkatkan motivasi mereka untuk terus bekerja keras dan berinovasi. Sebaliknya, di divisi produksi, karyawan mungkin merasa bahwa kontribusi mereka tidak dihargai secara memadai, yang mengurangi motivasi dan produktivitas mereka.

  • Penghargaan dalam Divisi Pemasaran: Karyawan merasa diberdayakan dan diberi kesempatan untuk berkembang karena mereka sering menerima penghargaan atas kinerja mereka, yang mendorong semangat dan produktivitas.

  • Kekurangan Penghargaan di Divisi Produksi: Karyawan di divisi produksi merasa kurang dihargai karena mereka tidak diberikan kesempatan untuk berinovasi atau mengembangkan diri, yang menyebabkan menurunnya motivasi mereka.


Kesimpulan

Berdasarkan pendapat Gibson, dkk (1982, 1989), penyebab perbedaan perilaku dan motivasi antara karyawan di divisi produksi dan pemasaran PT. Sejahtera dapat dilihat dari beberapa faktor yang saling berinteraksi, yaitu faktor individual, lingkungan organisasi, motivasi, kepemimpinan, serta penghargaan dan pengakuan yang diterima oleh karyawan. Karyawan di divisi produksi kurang merasa dihargai dan tidak diberikan kesempatan untuk berkembang, sementara di divisi pemasaran, karyawan mendapatkan penghargaan dan kesempatan untuk berinovasi, yang mendorong mereka untuk bekerja lebih giat. Oleh karena itu, penting bagi manajer SDM untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung, memberikan penghargaan yang tepat, dan memberikan kesempatan bagi karyawan untuk berkembang, guna meningkatkan motivasi dan produktivitas di seluruh divisi perusahaan.

Pertanyaan serupa

...