0 Suara
di Guru oleh (18.4rb Poin)
Apa peran guru dalam sistem 'among ' yang diterapkan di perguruan Taman Siswa?
A. Guru menjadi pengawas siswa yang belajar secara mandiri sesuai jadwal yang telah disepakati bersama.

B. Guru berfungsi sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran yang menyediakan tuntunan, kepedulian dan kasih sayang.

C. Guru memberikan fasilitas pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakter siswa.

D. Guru memberikan motivasi dan dukungan kepada siswa untuk dapat belajar secara mandiri.

Silahkan login atau daftar untuk menjawab pertanyaan.

1 jawaban

0 Suara
oleh (18.4rb Poin)

Peran Guru dalam Sistem ‘Among’ di Perguruan Taman Siswa

Perguruan Taman Siswa, yang didirikan oleh Ki Hadjar Dewantara, merupakan tonggak penting dalam sejarah pendidikan di Indonesia. Konsep pendidikan yang dikembangkan oleh Ki Hadjar Dewantara sangat revolusioner pada masanya, karena menekankan pendidikan yang berpusat pada peserta didik, menghormati kodrat anak, dan mengedepankan kebebasan belajar dalam batas yang bijaksana.

Salah satu konsep utama dalam Taman Siswa adalah sistem ‘Among’, yang menjadi ciri khas metode pendidikan yang humanis dan mendidik dengan kasih sayang. Sistem ini menekankan hubungan guru dan peserta didik yang bersifat bimbingan, perhatian, dan kasih sayang, berbeda jauh dari pendekatan otoriter yang kaku.


Pengertian Sistem ‘Among’

Kata ‘Among’ berasal dari bahasa Jawa yang berarti membimbing, mengayomi, dan merawat. Dalam konteks pendidikan Taman Siswa, konsep ini menekankan peran guru sebagai:

  • Pembimbing yang menuntun peserta didik dalam belajar

  • Pendamping yang memperhatikan perkembangan peserta didik secara menyeluruh

  • Pemberi kasih sayang agar proses belajar berjalan dalam suasana aman dan nyaman

Sistem ini bukan hanya mengajarkan materi pelajaran, tetapi juga membentuk karakter, moral, dan kepribadian peserta didik. Guru dalam sistem ‘Among’ berperan sebagai panutan dan sumber inspirasi, sehingga anak merasa dihargai, dicintai, dan termotivasi untuk belajar.


Peran Guru dalam Sistem ‘Among’

Menurut Ki Hadjar Dewantara, guru dalam sistem ‘Among’ memiliki beberapa peran penting:

  1. Fasilitator Belajar
    Guru menyediakan tuntunan, arahan, dan materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak, tetapi tidak memaksakan cara belajar tertentu. Peserta didik diberi kesempatan untuk belajar aktif dan eksploratif.

  2. Pendamping dan Pembimbing
    Guru mendampingi peserta didik, mengamati perkembangan mereka, dan memberikan bimbingan personal. Guru memahami karakter masing-masing anak, sehingga dapat menyesuaikan pendekatan yang tepat untuk setiap individu.

  3. Memberikan Kasih Sayang dan Kepedulian
    Salah satu ciri khas sistem ‘Among’ adalah pendidikan berbasis kasih sayang. Guru bukan hanya figur pengajar, tetapi juga sosok yang peduli dan memahami kebutuhan emosional peserta didik.

  4. Membangun Suasana Belajar yang Positif
    Guru menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan menyenangkan, sehingga peserta didik termotivasi untuk belajar tanpa tekanan atau rasa takut.

Dengan demikian, guru dalam sistem ‘Among’ bukan sekadar pengawas atau pemberi materi, tetapi fasilitator yang peduli dan membimbing peserta didik dengan cinta kasih.


Analisis Pilihan Jawaban

A. Guru menjadi pengawas siswa yang belajar secara mandiri sesuai jadwal yang telah disepakati bersama ❌

  • Jawaban ini terlalu mekanistik dan berfokus pada kontrol atau pengawasan.

  • Sistem ‘Among’ menekankan bimbingan dan kasih sayang, bukan sekadar pengawasan disipliner.

B. Guru berfungsi sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran yang menyediakan tuntunan, kepedulian dan kasih sayang ✅

  • Tepat sekali. Jawaban ini sesuai dengan prinsip sistem ‘Among’.

  • Guru memberikan bimbingan, perhatian, dan kasih sayang sehingga peserta didik belajar secara aktif dan berkembang secara utuh.

C. Guru memberikan fasilitas pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakter siswa ❌

  • Memberikan fasilitas memang penting, tetapi hanya sebagian dari peran guru.

  • Sistem ‘Among’ lebih menekankan hubungan personal dan bimbingan yang penuh kasih daripada sekadar penyedia fasilitas.

D. Guru memberikan motivasi dan dukungan kepada siswa untuk dapat belajar secara mandiri ❌

  • Motivasi dan dukungan adalah bagian dari sistem ‘Among’, tetapi jawaban ini tidak mencakup keseluruhan peran guru, yaitu sebagai fasilitator yang menyediakan tuntunan, kepedulian, dan kasih sayang.


Prinsip-Prinsip Pendidikan dalam Sistem ‘Among’

Sistem ‘Among’ berlandaskan beberapa prinsip penting yang membedakannya dari metode pendidikan konvensional:

  1. Pendidikan Berpusat pada Peserta Didik

    • Anak adalah subjek pendidikan, bukan objek yang hanya menerima informasi.

    • Guru menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan, minat, dan kemampuan anak.

  2. Pembelajaran yang Humanis

    • Menghormati martabat, hak, dan perasaan anak.

    • Guru mendidik dengan kasih sayang, perhatian, dan empati, bukan dengan tekanan atau paksaan.

  3. Kebebasan yang Tertib

    • Anak diberi kebebasan belajar, tetapi tetap dalam bimbingan guru.

    • Tujuannya adalah agar anak belajar secara mandiri dan bertanggung jawab, tanpa kehilangan arah.

  4. Teladan Guru

    • Guru menjadi contoh bagi peserta didik dalam perilaku, moral, dan sikap hidup.

    • Pendidikan bukan hanya menyampaikan teori, tetapi juga membentuk karakter melalui tindakan nyata guru.


Implementasi Sistem ‘Among’ di Kelas Modern

Konsep ‘Among’ tetap relevan dalam pendidikan modern, khususnya dalam pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student-centered learning). Beberapa implementasinya antara lain:

  1. Pendampingan Personal
    Guru mengamati peserta didik secara individu, memahami gaya belajar dan minat mereka, lalu memberikan bimbingan yang sesuai.

  2. Pembelajaran Aktif dan Kreatif
    Guru mendorong anak untuk bereksplorasi, mencoba, dan menemukan solusi sendiri, sambil tetap memberikan arahan yang tepat.

  3. Lingkungan Belajar yang Aman dan Nyaman
    Suasana kelas dibuat kondusif sehingga peserta didik tidak takut membuat kesalahan dan termotivasi untuk belajar.

  4. Kasih Sayang dan Kepedulian
    Guru menunjukkan perhatian terhadap kebutuhan emosional peserta didik, membantu mereka menghadapi kesulitan, dan merayakan keberhasilan mereka.

Dengan penerapan prinsip ini, peserta didik dapat mengembangkan potensi secara utuh, baik secara intelektual, emosional, maupun sosial.


Manfaat Sistem ‘Among’ bagi Peserta Didik

  1. Mengembangkan Kemandirian
    Anak belajar mengambil keputusan dan bertanggung jawab atas pembelajaran sendiri.

  2. Meningkatkan Motivasi Belajar
    Dengan bimbingan penuh kasih sayang, anak merasa dihargai dan termotivasi untuk belajar.

  3. Membentuk Karakter Positif
    Anak belajar nilai moral, etika, dan sopan santun melalui teladan guru.

  4. Mendorong Kreativitas dan Inovasi
    Anak diberi kesempatan untuk bereksperimen dan berpikir kreatif tanpa takut gagal.

  5. Hubungan Guru dan Peserta Didik yang Harmonis
    Terjadi hubungan saling percaya dan menghormati, sehingga proses belajar lebih efektif.


Kesimpulan

Sistem ‘Among’ di Perguruan Taman Siswa menekankan bahwa guru bukan sekadar pengawas atau pemberi materi, tetapi fasilitator yang menuntun, memberi tuntunan, kepedulian, dan kasih sayang.

Dalam praktiknya, guru:

  • Memberikan arahan dan bimbingan sesuai kebutuhan peserta didik

  • Menjadi teladan dalam perilaku dan sikap hidup

  • Menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan kondusif

  • Membantu peserta didik belajar aktif, mandiri, dan bertanggung jawab

Dengan sistem ini, pendidikan menjadi proses pengembangan holistik anak, tidak hanya intelektual, tetapi juga emosional, moral, dan sosial.

Jawaban: B. Guru berfungsi sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran yang menyediakan tuntunan, kepedulian dan kasih sayang ✅

277 Pertanyaan

310 Jawaban

2 Pengguna

Selamat datang di KamaQola.com tempat Anda dapat mengajukan pertanyaan dan mendapatkan jawaban dari anggota komunitas lainnya.
...