0 Suara
di Guru oleh (18.4rb Poin)
Apa yang dimaksud dengan azas konsentris dalam menyikapi keberagaman dan masuknya pengaruh budaya luar?
A. Pengembangan pendidikan yang harus dilaksanakan secara terus- menerus dan berkesinambungan dengan memperhatikan keragaman karakter dan kebutuhan siswa.

B. Merancang pembelajaran yang berpusat dan berfokus pada siswa, dengan memperhatikan kondisi lingkungan budaya sekitar.

C. Mengambil informasi, pengetahuan, dan kebijaksanaan dari berbagai sumber yang beragam, dan disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi yang kita miliki sendiri.

D. Pengembangan program belajar secara konsentris dengan memperhatikan keragaman karakter dan kebutuhan siswa.

E. Menempatkan keberagaman dan pengaruh dari luar secara konsentris dengan karakter budaya sendiri sebagai pusatnya, sehingga siswa bertumbuh dan berkembang setinggi-tingginya tanpa kehilangan jati dirinya.

Silahkan login atau daftar untuk menjawab pertanyaan.

1 jawaban

0 Suara
oleh (18.4rb Poin)

Memahami Azas Konsentris dalam Menyikapi Keberagaman dan Pengaruh Budaya Luar

Dalam konteks pendidikan, khususnya pendidikan yang berbasis kearifan lokal dan budaya nasional, Ki Hajar Dewantara menekankan pentingnya mempertahankan jati diri anak bangsa sekaligus terbuka terhadap pengaruh dari luar. Salah satu prinsip yang relevan dengan hal ini adalah azas konsentris. Prinsip ini menjadi landasan bagi pendidik untuk menyikapi keberagaman budaya dan pengaruh global secara bijak, tanpa menghilangkan identitas budaya sendiri.


Pengertian Azas Konsentris

Azas konsentris dapat dipahami sebagai prinsip menempatkan inti budaya sendiri sebagai pusat, sementara pengaruh dari luar atau keberagaman budaya dijadikan sebagai penambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman. Dengan kata lain, pendidikan harus berpusat pada identitas dan nilai-nilai lokal, tetapi tetap terbuka terhadap adaptasi hal-hal positif dari budaya lain.

Dalam penerapannya, azas konsentris menekankan beberapa hal:

  1. Menjaga Jati Diri Anak dan Budaya Lokal

    • Anak tidak hanya meniru budaya luar secara membabi buta.

    • Pendidikan menanamkan nilai-nilai luhur budaya sendiri, sehingga anak tumbuh dengan karakter yang kokoh.

  2. Selektif terhadap Pengaruh Luar

    • Anak belajar untuk mengambil hal positif dari pengaruh luar, baik itu pengetahuan, teknologi, maupun praktik budaya, tanpa kehilangan identitas diri.

  3. Pengembangan Potensi secara Optimal

    • Dengan menempatkan budaya sendiri sebagai pusat, anak dapat berkembang maksimal, memanfaatkan keberagaman untuk meningkatkan kreativitas, pengetahuan, dan kemampuan sosial.


Prinsip Azas Konsentris Menurut Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara menekankan bahwa pendidikan harus bersifat:

  1. Konsentris

    • Semua pengembangan diri dan pendidikan diarahkan dari inti budaya dan nilai-nilai lokal.

  2. Adaptif dan Selektif

    • Anak belajar dari berbagai sumber dan budaya luar, tetapi disaring dan disesuaikan dengan nilai-nilai dan karakter bangsa.

  3. Berkelanjutan

    • Pengembangan karakter, ilmu pengetahuan, dan kreativitas anak dilakukan secara terus-menerus, dengan budaya sendiri sebagai landasan yang stabil.


Mengapa Azas Konsentris Penting

  1. Melindungi Identitas Budaya

    • Di tengah arus globalisasi, anak sering terpengaruh budaya asing.

    • Tanpa azas konsentris, pendidikan bisa membuat anak hilang jati diri dan keterikatan pada budaya lokal.

  2. Mengembangkan Sikap Selektif dan Kritis

    • Anak belajar menilai, memilih, dan menyesuaikan pengaruh budaya luar agar sesuai dengan nilai-nilai lokal.

  3. Mendukung Pertumbuhan Holistik Anak

    • Dengan budaya sendiri sebagai pusat, anak tetap berakar kuat, namun mampu memanfaatkan peluang dari luar untuk berkembang.

  4. Mendorong Kreativitas dan Inovasi

    • Anak dapat menggabungkan nilai lokal dengan ide baru dari budaya luar, menciptakan solusi kreatif yang relevan dengan lingkungan mereka.


Analisis Pilihan Jawaban

A. Pengembangan pendidikan yang harus dilaksanakan secara terus-menerus dan berkesinambungan dengan memperhatikan keragaman karakter dan kebutuhan siswa ❌

  • Jawaban ini menjelaskan pendidikan berkelanjutan, tetapi tidak menekankan posisi budaya sendiri sebagai pusat, sehingga kurang tepat.

B. Merancang pembelajaran yang berpusat dan berfokus pada siswa, dengan memperhatikan kondisi lingkungan budaya sekitar ❌

  • Fokus jawaban ini adalah pada pusat pembelajaran siswa, bukan pada penempatan budaya sendiri secara konsentris.

C. Mengambil informasi, pengetahuan, dan kebijaksanaan dari berbagai sumber yang beragam, dan disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi yang kita miliki sendiri ❌

  • Mirip dengan prinsip adaptasi budaya, tetapi tidak menekankan budaya sendiri sebagai pusat utama.

D. Pengembangan program belajar secara konsentris dengan memperhatikan keragaman karakter dan kebutuhan siswa ❌

  • Menyebut konsentris, tetapi terlalu umum dan tidak spesifik menyebut peran budaya sendiri sebagai pusat.

E. Menempatkan keberagaman dan pengaruh dari luar secara konsentris dengan karakter budaya sendiri sebagai pusatnya, sehingga siswa bertumbuh dan berkembang setinggi-tingginya tanpa kehilangan jati dirinya ✅

  • Tepat. Jawaban ini menekankan inti budaya sendiri sebagai pusat dan adaptasi selektif terhadap pengaruh luar, sesuai prinsip azas konsentris.


Implementasi Azas Konsentris dalam Pendidikan

  1. Di Sekolah

    • Kurikulum menekankan nilai-nilai lokal seperti gotong royong, sopan santun, dan budaya nasional.

    • Teknologi dan budaya asing diperkenalkan secara selektif, contohnya pembelajaran bahasa internasional, teknologi digital, dan ilmu pengetahuan global.

  2. Di Keluarga

    • Orang tua menanamkan tradisi, bahasa, dan nilai-nilai keluarga sebagai pusat pendidikan anak.

    • Anak tetap diberi kesempatan mengenal dunia luar melalui buku, media, atau pengalaman langsung.

  3. Di Masyarakat

    • Anak belajar melalui kegiatan budaya lokal seperti kesenian, upacara adat, atau kerja sosial.

    • Pengaruh dari luar, misalnya musik, film, atau teknologi, disaring dan disesuaikan agar tidak menghilangkan identitas budaya.

  4. Pengembangan Kreativitas dan Pengetahuan

    • Anak dapat mengintegrasikan nilai-nilai lokal dengan ide dan inovasi dari budaya luar.

    • Contoh: menggabungkan teknik seni tradisional dengan desain modern untuk menghasilkan karya baru.


Contoh Praktis Azas Konsentris

  1. Bahasa dan Sastra

    • Anak tetap mempelajari bahasa daerah dan sastra klasik, tetapi juga diajarkan bahasa asing agar kompetitif secara global.

  2. Teknologi dan Budaya Lokal

    • Anak belajar coding atau teknologi digital, tetapi tetap menghormati etika lokal dan norma budaya.

  3. Kegiatan Seni

    • Anak mempelajari musik dan tari tradisional, sambil menonton dan mempelajari musik modern dari luar negeri, kemudian mengkombinasikannya untuk proyek kreatif.


Kesimpulan

Prinsip azas konsentris menekankan bahwa pendidikan harus:

  • Menempatkan budaya dan nilai lokal sebagai pusat dalam proses belajar

  • Selektif terhadap pengaruh luar, mengambil hal positif tanpa kehilangan identitas

  • Mendorong pertumbuhan optimal anak, baik secara akademik, sosial, maupun karakter

  • Meningkatkan kreativitas dan adaptabilitas anak dengan memanfaatkan keberagaman budaya secara bijak

Dengan menerapkan azas konsentris, anak dapat bertumbuh dan berkembang setinggi-tingginya tanpa kehilangan jati diri, mampu beradaptasi dengan zaman, tetapi tetap memiliki akar budaya yang kuat.

Jawaban: E. Menempatkan keberagaman dan pengaruh dari luar secara konsentris dengan karakter budaya sendiri sebagai pusatnya, sehingga siswa bertumbuh dan berkembang setinggi-tingginya tanpa kehilangan jati dirinya ✅

277 Pertanyaan

310 Jawaban

2 Pengguna

Selamat datang di KamaQola.com tempat Anda dapat mengajukan pertanyaan dan mendapatkan jawaban dari anggota komunitas lainnya.
...