Memahami Azas Konsentris dalam Menyikapi Keberagaman dan Pengaruh Budaya Luar
Dalam konteks pendidikan, khususnya pendidikan yang berbasis kearifan lokal dan budaya nasional, Ki Hajar Dewantara menekankan pentingnya mempertahankan jati diri anak bangsa sekaligus terbuka terhadap pengaruh dari luar. Salah satu prinsip yang relevan dengan hal ini adalah azas konsentris. Prinsip ini menjadi landasan bagi pendidik untuk menyikapi keberagaman budaya dan pengaruh global secara bijak, tanpa menghilangkan identitas budaya sendiri.
Pengertian Azas Konsentris
Azas konsentris dapat dipahami sebagai prinsip menempatkan inti budaya sendiri sebagai pusat, sementara pengaruh dari luar atau keberagaman budaya dijadikan sebagai penambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman. Dengan kata lain, pendidikan harus berpusat pada identitas dan nilai-nilai lokal, tetapi tetap terbuka terhadap adaptasi hal-hal positif dari budaya lain.
Dalam penerapannya, azas konsentris menekankan beberapa hal:
-
Menjaga Jati Diri Anak dan Budaya Lokal
-
Anak tidak hanya meniru budaya luar secara membabi buta.
-
Pendidikan menanamkan nilai-nilai luhur budaya sendiri, sehingga anak tumbuh dengan karakter yang kokoh.
-
Selektif terhadap Pengaruh Luar
-
Anak belajar untuk mengambil hal positif dari pengaruh luar, baik itu pengetahuan, teknologi, maupun praktik budaya, tanpa kehilangan identitas diri.
-
Pengembangan Potensi secara Optimal
-
Dengan menempatkan budaya sendiri sebagai pusat, anak dapat berkembang maksimal, memanfaatkan keberagaman untuk meningkatkan kreativitas, pengetahuan, dan kemampuan sosial.
Prinsip Azas Konsentris Menurut Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara menekankan bahwa pendidikan harus bersifat:
-
Konsentris
-
Adaptif dan Selektif
-
Berkelanjutan
-
Pengembangan karakter, ilmu pengetahuan, dan kreativitas anak dilakukan secara terus-menerus, dengan budaya sendiri sebagai landasan yang stabil.
Mengapa Azas Konsentris Penting
-
Melindungi Identitas Budaya
-
Di tengah arus globalisasi, anak sering terpengaruh budaya asing.
-
Tanpa azas konsentris, pendidikan bisa membuat anak hilang jati diri dan keterikatan pada budaya lokal.
-
Mengembangkan Sikap Selektif dan Kritis
-
Mendukung Pertumbuhan Holistik Anak
-
Mendorong Kreativitas dan Inovasi
Analisis Pilihan Jawaban
A. Pengembangan pendidikan yang harus dilaksanakan secara terus-menerus dan berkesinambungan dengan memperhatikan keragaman karakter dan kebutuhan siswa ❌
B. Merancang pembelajaran yang berpusat dan berfokus pada siswa, dengan memperhatikan kondisi lingkungan budaya sekitar ❌
C. Mengambil informasi, pengetahuan, dan kebijaksanaan dari berbagai sumber yang beragam, dan disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi yang kita miliki sendiri ❌
D. Pengembangan program belajar secara konsentris dengan memperhatikan keragaman karakter dan kebutuhan siswa ❌
E. Menempatkan keberagaman dan pengaruh dari luar secara konsentris dengan karakter budaya sendiri sebagai pusatnya, sehingga siswa bertumbuh dan berkembang setinggi-tingginya tanpa kehilangan jati dirinya ✅
Implementasi Azas Konsentris dalam Pendidikan
-
Di Sekolah
-
Kurikulum menekankan nilai-nilai lokal seperti gotong royong, sopan santun, dan budaya nasional.
-
Teknologi dan budaya asing diperkenalkan secara selektif, contohnya pembelajaran bahasa internasional, teknologi digital, dan ilmu pengetahuan global.
-
Di Keluarga
-
Orang tua menanamkan tradisi, bahasa, dan nilai-nilai keluarga sebagai pusat pendidikan anak.
-
Anak tetap diberi kesempatan mengenal dunia luar melalui buku, media, atau pengalaman langsung.
-
Di Masyarakat
-
Anak belajar melalui kegiatan budaya lokal seperti kesenian, upacara adat, atau kerja sosial.
-
Pengaruh dari luar, misalnya musik, film, atau teknologi, disaring dan disesuaikan agar tidak menghilangkan identitas budaya.
-
Pengembangan Kreativitas dan Pengetahuan
Contoh Praktis Azas Konsentris
-
Bahasa dan Sastra
-
Teknologi dan Budaya Lokal
-
Kegiatan Seni
Kesimpulan
Prinsip azas konsentris menekankan bahwa pendidikan harus:
-
Menempatkan budaya dan nilai lokal sebagai pusat dalam proses belajar
-
Selektif terhadap pengaruh luar, mengambil hal positif tanpa kehilangan identitas
-
Mendorong pertumbuhan optimal anak, baik secara akademik, sosial, maupun karakter
-
Meningkatkan kreativitas dan adaptabilitas anak dengan memanfaatkan keberagaman budaya secara bijak
Dengan menerapkan azas konsentris, anak dapat bertumbuh dan berkembang setinggi-tingginya tanpa kehilangan jati diri, mampu beradaptasi dengan zaman, tetapi tetap memiliki akar budaya yang kuat.
Jawaban: E. Menempatkan keberagaman dan pengaruh dari luar secara konsentris dengan karakter budaya sendiri sebagai pusatnya, sehingga siswa bertumbuh dan berkembang setinggi-tingginya tanpa kehilangan jati dirinya ✅