Primbon Jawa adalah sebuah kitab atau referensi tradisional yang berisi berbagai petunjuk tentang kehidupan, takdir, dan ilmu pengetahuan yang diyakini oleh masyarakat Jawa. Primbon mencakup berbagai aspek seperti ramalan, perhitungan hari baik, jodoh, dan karakteristik berdasarkan hari kelahiran atau pasaran. Dalam konteks kebudayaan Jawa, Primbon berperan penting sebagai petunjuk hidup yang digunakan untuk membuat keputusan-keputusan penting, baik dalam hal pribadi, seperti menentukan pasangan hidup, maupun dalam kehidupan sosial dan spiritual.
Salah satu bagian utama dari Primbon Jawa adalah penentuan sifat dan karakter seseorang berdasarkan hari kelahiran serta pasaran (hari dalam kalender Jawa). Misalnya, menurut Primbon, seseorang yang lahir pada hari Selasa Kliwon memiliki karakter yang berbeda dibandingkan dengan mereka yang lahir pada hari Jumat Pon. Karakteristik ini mencakup berbagai aspek, seperti sifat, kecerdasan, keberuntungan, dan hubungan sosial yang mempengaruhi kehidupan individu tersebut.
Selain itu, Primbon juga mengajarkan tentang pengaruh pasaran terhadap berbagai aspek kehidupan. Pasaran dalam kalender Jawa terdiri dari lima jenis yaitu Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon. Masing-masing pasaran memiliki pengaruh yang berbeda terhadap peruntungan dan kehidupan seseorang. Sebagai contoh, orang yang lahir pada hari Kliwon diyakini memiliki kemampuan luar biasa dalam berbagai bidang, tetapi juga harus berhati-hati terhadap godaan hidup.
Secara keseluruhan, Primbon Jawa tidak hanya digunakan untuk ramalan, tetapi juga sebagai pedoman hidup dalam menjalani kehidupan sehari-hari, mengajarkan keharmonisan, keberuntungan, serta hubungan yang baik antara individu dengan alam semesta dan sesama manusia.