0 Suara
oleh (26.3rb Poin)
Kenapa BI Tidak Cetak Uang Sebanyak-banyaknya Agar Masyarakat Sejahtera

6 Jawaban

0 Suara
oleh (26.3rb Poin)
Salah satu alasan utama mengapa pemerintah tidak mencetak uang untuk membayar utang adalah risiko inflasi yang sangat tinggi. Ketika pemerintah mencetak uang dalam jumlah besar untuk membayar utang, uang yang beredar akan melimpah dan daya beli masyarakat akan menurun.

Sumber https://www.bizhare.id
0 Suara
oleh (26.3rb Poin)
Dalam sistem ekonomi, negara yang mencetak banyak uang melebihi batas justru akan berada dalam bahaya. Negara itu akan menghadapi inflasi ekstrem atau yang dikenal dengan istilah hyperinflation. Inilah salah satu alasan Kenapa BI Tidak Cetak Uang Sebanyak-banyaknya.
0 Suara
oleh (26.3rb Poin)
Alasannya karena Pemerintah tidak bisa mencetak uang setiap saat. Jika pemerintah melakukan peningkatan jumlah uang yang berlebihan, maka dapat mendorong kenaikan harga dalam jangka panjang. Hal ini dapat berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi suatu negara
0 Suara
oleh (26.3rb Poin)
Benar, jika jumlah uang beredar lebih banyak tetapi tingkat permintaan barang tetap sama, nilai uang akan turun . Ini adalah inflasi—ketika dibutuhkan lebih banyak uang untuk mendapatkan jumlah barang dan jasa yang sama (lihat “Inflasi: Harga Naik”).
0 Suara
oleh (26.3rb Poin)
Pertanyaan ini sangat bagus dan sering muncul—mengapa negara tidak mencetak uang sebanyak mungkin agar bisa membayar utang dan membuat semua orang sejahtera?

Jawabannya singkatnya: karena mencetak uang terlalu banyak bisa menyebabkan inflasi atau bahkan hiperinflasi, yang justru membuat nilai uang menurun drastis dan merusak perekonomian.
0 Suara
oleh (26.3rb Poin)
Masyarakat tidak otomatis sejahtera hanya karena memiliki banyak uang. Kesejahteraan sejati berasal dari kemampuan uang itu untuk membeli barang dan jasa yang dibutuhkan, bukan dari jumlah fisiknya.

Jadi sebenarnya Peran pemerintah dalam percetakan uang sebenarnya tidak langsung—karena yang bertugas mencetak dan mengatur jumlah uang beredar adalah bank sentral (di Indonesia: Bank Indonesia), yang secara hukum independen dari pemerintah. Tapi pemerintah tetap punya peran penting dalam mengatur arah dan dampak kebijakan moneter. Berikut penjelasannya:

1. Menentukan Kebijakan Fiskal

Pemerintah mengatur pengeluaran dan penerimaan negara (anggaran). Saat membutuhkan dana besar (misalnya untuk infrastruktur atau bantuan sosial), pemerintah bisa:

Meminjam uang (menerbitkan surat utang).

Berkoordinasi dengan bank sentral jika dibutuhkan stimulus moneter.

2. Berkoordinasi dengan Bank Sentral

Meskipun bank sentral independen, koordinasi tetap penting, misalnya saat menghadapi krisis ekonomi (seperti saat pandemi). Dalam kasus tertentu, pemerintah bisa bekerja sama dengan bank sentral untuk:

Membeli surat utang negara.

Menurunkan suku bunga.

Memberikan stimulus lewat pelonggaran moneter.

3. Menjamin Stabilitas Ekonomi dan Sosial

Kebijakan pemerintah di bidang pajak, subsidi, pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial sangat menentukan ke mana uang yang beredar mengalir, dan siapa yang paling terbantu.

4. Menjaga Kepercayaan Pasar

Pemerintah harus memastikan bahwa kebijakannya tidak mendorong inflasi atau menciptakan ketidakpastian ekonomi, karena hal itu bisa menurunkan nilai uang dan membuat masyarakat menderita.

Singkatnya, pemerintah tidak bisa sembarangan memerintahkan pencetakan uang, tapi berperan besar dalam mengelola ekonomi agar uang yang beredar memberi manfaat nyata bagi masyarakat.

Pertanyaan serupa

0 Suara
1 Jawaban
0 Suara
1 Jawaban
0 Suara
1 Jawaban
0 Suara
1 Jawaban
Ditanyakan 22 Apr oleh kamaqola (26.3rb Poin)
...