0 Suara
oleh (26.3rb Poin)
Tuliskan Perbedaan antara Penyelenggaraan Negara dengan Sistem Presidensial dan Parlementer

2 Jawaban

0 Suara
oleh (26.3rb Poin)
 
Jawaban terbaik

Tabel Perbedaan Sstem PEMERINTAHAN Presidensial dan Parlementer:

Berikut adalah tabel perbedaan antara sistem pemerintahan Presidensial dan Parlementer:

Aspek Sistem Pemerintahan Presidensial Sistem Pemerintahan Parlementer
Kepemimpinan Eksekutif Presiden adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Perdana Menteri adalah kepala pemerintahan, sementara kepala negara adalah raja atau presiden (tergantung pada negara).
Pemilihan Pemimpin Presiden dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilu. Perdana Menteri dipilih oleh anggota parlemen atau legislatif.
Hubungan Eksekutif dan Legislatif Eksekutif (presiden) dan legislatif (parlemen) terpisah dan saling independen. Eksekutif (perdana menteri) berasal dari parlemen dan bertanggung jawab kepada parlemen.
Stabilitas Pemerintahan Cenderung lebih stabil karena masa jabatan presiden tetap (biasanya 4 atau 5 tahun). Lebih rentan terhadap ketidakstabilan karena perdana menteri dapat dijatuhkan oleh parlemen kapan saja.
Kontrol Terhadap Eksekutif Presiden tidak bisa diberhentikan oleh parlemen kecuali melalui impeachment atau pemakzulan. Perdana Menteri dapat diberhentikan melalui mosi tidak percaya yang diajukan oleh parlemen.
Pemisahan Kekuasaan Ada pemisahan yang jelas antara kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Kekuasaan eksekutif lebih terhubung dengan legislatif, karena perdana menteri berasal dari parlemen.
Contoh Negara Amerika Serikat, Indonesia, Brazil. Inggris, India, Kanada, Australia.
Tugas Parlemen Parlemen bertugas untuk membuat undang-undang dan mengawasi kebijakan presiden, tetapi tidak bisa mempengaruhi keputusan presiden secara langsung. Parlemen memiliki kekuasaan lebih besar karena dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah dan memilih atau mengganti perdana menteri.
Proses Penggantian Pemerintah Presiden tetap menjabat hingga akhir masa jabatan, kecuali jika terjadi impeachment. Pemerintah dapat berganti melalui perubahan mayoritas di parlemen, yang dapat mempengaruhi posisi perdana menteri.
Kelebihan Memiliki stabilitas yang lebih tinggi karena adanya pemisahan kekuasaan yang jelas. Lebih fleksibel dalam perubahan kebijakan karena eksekutif bergantung pada dukungan parlemen.
Kekurangan Bisa terjadi ketegangan antara eksekutif dan legislatif jika kedua cabang tersebut dikuasai oleh partai yang berbeda. Bisa terjadi ketidakstabilan politik jika parlemen sering mengganti pemerintah atau perdana menteri.

Kesimpulan:

  • Sistem Presidensial lebih menekankan pada pemisahan yang tegas antara eksekutif dan legislatif, dengan presiden yang dipilih langsung oleh rakyat. Ini memberikan stabilitas dalam pemerintahan, tetapi juga bisa menyebabkan ketegangan antara presiden dan parlemen jika ada perbedaan politik.

  • Sistem Parlementer menghubungkan eksekutif dengan legislatif, dengan perdana menteri yang bertanggung jawab kepada parlemen. Sistem ini lebih fleksibel dalam merespons perubahan politik, tetapi bisa menghadapi ketidakstabilan jika terjadi perubahan mayoritas di parlemen.

Setiap sistem memiliki kelebihan dan kekurangannya, dan pilihan antara keduanya sering kali dipengaruhi oleh tradisi politik dan sejarah suatu negara.

0 Suara
oleh (26.3rb Poin)

Perbedaan antara Penyelenggaraan Negara dengan Sistem Presidensial dan Parlementer

Sistem presidensial dan parlementer adalah dua bentuk sistem pemerintahan yang berbeda dalam hal pembagian kekuasaan dan hubungan antara cabang eksekutif dan legislatif. Berikut ini adalah beberapa perbedaan utama antara keduanya:

1. Struktur Pemerintahan

  • Sistem Presidensial: Dalam sistem presidensial, kepala negara dan kepala pemerintahan dijabat oleh satu orang, yaitu Presiden. Presiden dipilih langsung oleh rakyat dan memiliki kekuasaan eksekutif yang terpisah dari legislatif. Dalam sistem ini, eksekutif dan legislatif bekerja secara terpisah dan memiliki kekuasaan yang independen satu sama lain.

  • Sistem Parlementer: Dalam sistem parlementer, kepala negara dan kepala pemerintahan adalah dua jabatan yang terpisah. Kepala negara biasanya berupa seorang raja atau presiden yang memiliki peran seremonial, sementara kepala pemerintahan adalah Perdana Menteri yang dipilih dari anggota parlemen. Perdana Menteri memiliki kekuasaan eksekutif dan bertanggung jawab langsung kepada parlemen.

2. Hubungan antara Eksekutif dan Legislatif

  • Sistem Presidensial: Dalam sistem ini, eksekutif (presiden) dan legislatif (parlemen) memiliki kedudukan yang terpisah dan independen. Presiden tidak dapat dibubarkan oleh parlemen, dan parlemen juga tidak dapat memecat presiden kecuali melalui proses impeachment yang sulit.

  • Sistem Parlementer: Di dalam sistem parlementer, eksekutif (Perdana Menteri dan kabinetnya) bergantung pada dukungan mayoritas di parlemen. Jika Perdana Menteri kehilangan kepercayaan dari parlemen (misalnya melalui mosi tidak percaya), ia harus mengundurkan diri atau meminta pembubaran parlemen untuk pemilihan umum baru.

3. Pemilihan Pemimpin

  • Sistem Presidensial: Presiden dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum (secara langsung atau tidak langsung, tergantung negara). Masa jabatan presiden biasanya terbatas, dan ia tidak dapat dipecat oleh parlemen selama masa jabatannya kecuali melalui proses hukum khusus.

  • Sistem Parlementer: Perdana Menteri tidak dipilih langsung oleh rakyat, melainkan dipilih oleh anggota parlemen dari partai atau koalisi yang memiliki mayoritas kursi di parlemen. Perdana Menteri dapat diubah atau diganti oleh parlemen melalui mosi tidak percaya atau pemilu.

4. Stabilitas Pemerintahan

  • Sistem Presidensial: Sistem presidensial cenderung lebih stabil dalam hal keberlanjutan kepemimpinan karena presiden dipilih untuk masa jabatan yang tetap dan tidak dapat digulingkan dengan mudah. Namun, sistem ini bisa berisiko jika presiden dan parlemen berasal dari partai yang berbeda dan mengalami kebuntuan dalam pembuatan kebijakan.

  • Sistem Parlementer: Sistem parlementer lebih fleksibel karena Perdana Menteri dapat diganti lebih mudah oleh parlemen, yang memungkinkan perubahan kepemimpinan yang lebih cepat jika pemerintahan tidak efektif. Namun, ini juga dapat menyebabkan ketidakstabilan jika koalisi pemerintah sering berubah atau mosi tidak percaya sering terjadi.

5. Fungsi dan Kekuasaan Legislatif

  • Sistem Presidensial: Parlemen memiliki kekuasaan legislatif, tetapi presiden tidak dapat membubarkan parlemen atau mempengaruhi keputusan legislatif secara langsung. Proses legislasi bisa lebih rumit karena seringkali terjadi ketegangan antara presiden dan parlemen jika mereka berasal dari partai yang berbeda.

  • Sistem Parlementer: Parlemen memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap eksekutif karena Perdana Menteri dan kabinetnya berasal dari parlemen. Oleh karena itu, kebijakan eksekutif sering kali lebih mudah disahkan karena ada hubungan yang erat antara legislatif dan eksekutif.

6. Pemisahan Kekuasaan

  • Sistem Presidensial: Pemisahan kekuasaan antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif lebih tegas. Presiden memiliki kewenangan penuh dalam menjalankan pemerintahan, sedangkan legislatif memiliki peran terpisah dalam membuat undang-undang.

  • Sistem Parlementer: Pemisahan kekuasaan tidak terlalu kaku, karena eksekutif (Perdana Menteri dan kabinet) sering kali berasal dari anggota legislatif. Perdana Menteri dan kabinetnya bertanggung jawab kepada parlemen, dan dengan demikian, ada keterkaitan yang lebih erat antara legislatif dan eksekutif.

7. Contoh Negara

  • Sistem Presidensial: Beberapa negara yang menerapkan sistem presidensial antara lain Amerika Serikat, Indonesia, Brasil, dan Meksiko.

  • Sistem Parlementer: Negara yang menggunakan sistem parlementer antara lain Inggris, Jepang, Kanada, dan India.

Kesimpulan

Secara ringkas, perbedaan utama antara sistem presidensial dan parlementer terletak pada pembagian kekuasaan antara eksekutif dan legislatif serta cara pemilihan pemimpin negara. Sistem presidensial menekankan pada pemisahan yang jelas antara kedua cabang pemerintahan tersebut, sedangkan sistem parlementer mengutamakan hubungan yang erat antara eksekutif dan legislatif, di mana Perdana Menteri bergantung pada dukungan parlemen untuk memerintah.

Pertanyaan serupa

0 Suara
2 Jawaban
0 Suara
1 Jawaban
0 Suara
1 Jawaban
Ditanyakan 8 Mei oleh kamaqola (26.3rb Poin)
0 Suara
1 Jawaban
...