0 Suara
di Guru oleh (18.4rb Poin)
Pendidikan Budi Pekerti harus selaras dengan nilai-nilai pancasila. Bagaimana Ki Hajar Dewantara menjelaskan tentang budi pekerti?
A. Karakter seseorang yang dipengaruhi oleh faktor keturunan, faktor lingkungan dan faktor keadaan.

B. Kemampuan seseorang dalam menangkap fenomena alam dengan panca inderanya.

C. Budi pekerti berkaitan dengan kemampuan kognitif atau berpikir dalam mengambil keputusan.

D. Perpaduan antara cipta (kognitif) dan rasa (afektif) sehingga menghasilkan karsa (psikomotorik).

Jawaban: D

Silahkan login atau daftar untuk menjawab pertanyaan.

1 jawaban

0 Suara
oleh (18.4rb Poin)

Pemahaman Ki Hajar Dewantara tentang Budi Pekerti

Budi pekerti merupakan salah satu aspek penting dalam pendidikan yang dikembangkan oleh Ki Hajar Dewantara. Pendidikan budi pekerti tidak hanya menekankan aspek moral dan etika, tetapi juga perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta didik secara seimbang. Dengan kata lain, pendidikan budi pekerti bertujuan untuk membentuk manusia yang utuh, memiliki kepandaian berpikir, kepekaan rasa, dan kemampuan bertindak yang baik.


Pengertian Budi Pekerti Menurut Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara memandang budi pekerti sebagai perpaduan dari cipta, rasa, dan karsa, yaitu:

  1. Cipta (kognitif)

    • Berkaitan dengan kemampuan berpikir, memahami, dan menganalisis suatu situasi atau fenomena.

    • Peserta didik diajak untuk mengembangkan nalar dan wawasan sehingga mampu membuat keputusan yang bijak.

  2. Rasa (afektif)

    • Berkaitan dengan kepekaan emosional, moral, dan nilai-nilai kemanusiaan.

    • Anak belajar menghargai orang lain, memahami perasaan, dan menumbuhkan empati.

  3. Karsa (psikomotorik)

    • Berkaitan dengan kemampuan bertindak atau mengekspresikan hasil pemikiran dan rasa melalui tindakan nyata.

    • Peserta didik tidak hanya memahami dan merasakan nilai, tetapi juga mengaplikasikannya dalam tindakan sehari-hari.

Dengan demikian, pendidikan budi pekerti menurut Ki Hajar Dewantara adalah pendidikan holistik yang menggabungkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik untuk menghasilkan manusia yang memiliki kepandaian, kepekaan, dan tindakan yang baik.


Pentingnya Budi Pekerti dalam Pendidikan Pancasila

Budi pekerti harus selaras dengan nilai-nilai Pancasila, karena Pancasila menekankan prinsip-prinsip moral, kemanusiaan, dan keadilan sosial. Pendidikan budi pekerti berfungsi untuk:

  1. Membentuk karakter peserta didik

    • Anak tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berperilaku etis, menghargai orang lain, dan memiliki integritas.

  2. Menumbuhkan kesadaran moral

    • Dengan budi pekerti, peserta didik memahami konsep baik dan buruk, benar dan salah, sesuai nilai Pancasila.

  3. Meningkatkan kemampuan bertindak yang tepat

    • Anak mampu menerapkan nilai-nilai yang dipelajari melalui tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.

  4. Mengembangkan kreativitas dan inisiatif

    • Perpaduan antara cipta, rasa, dan karsa mendorong anak untuk berpikir kreatif, peka terhadap lingkungan sosial, dan mengambil tindakan positif.


Analisis Pilihan Jawaban

A. Karakter seseorang yang dipengaruhi oleh faktor keturunan, faktor lingkungan dan faktor keadaan ❌

  • Pernyataan ini lebih mengarah pada teori psikologi perkembangan secara umum, bukan pengertian budi pekerti menurut Ki Hajar Dewantara.

B. Kemampuan seseorang dalam menangkap fenomena alam dengan panca inderanya ❌

  • Ini lebih berkaitan dengan observasi sensorik dan pengalaman empiris, bukan pendidikan budi pekerti yang menekankan integrasi cipta, rasa, dan karsa.

C. Budi pekerti berkaitan dengan kemampuan kognitif atau berpikir dalam mengambil keputusan ❌

  • Pernyataan ini hanya menekankan aspek kognitif saja, sedangkan Ki Hajar Dewantara menekankan perpaduan kognitif, afektif, dan psikomotorik.

D. Perpaduan antara cipta (kognitif) dan rasa (afektif) sehingga menghasilkan karsa (psikomotorik) ✅

  • Tepat. Jawaban ini sesuai dengan konsep Ki Hajar Dewantara bahwa budi pekerti adalah integrasi dari berpikir, merasakan, dan bertindak.

  • Pendidikan budi pekerti tidak hanya menekankan teori atau pengetahuan, tetapi juga pengalaman nyata dan tindakan moral.


Implementasi Pendidikan Budi Pekerti

Untuk menerapkan pendidikan budi pekerti sesuai ajaran Ki Hajar Dewantara, guru dapat melakukan beberapa langkah praktis:

  1. Menyusun Kurikulum Berbasis Karakter

    • Mengintegrasikan nilai-nilai moral dan etika dalam setiap mata pelajaran.

    • Contoh: mengajarkan kerjasama dan kejujuran melalui proyek kelompok.

  2. Metode Pembelajaran yang Menekankan Cipta, Rasa, dan Karsa

    • Cipta: Memberikan masalah atau studi kasus untuk berpikir kritis.

    • Rasa: Diskusi dan refleksi mengenai moral dan etika dalam situasi tertentu.

    • Karsa: Mendorong siswa menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kegiatan nyata, seperti kerja sosial atau kegiatan sekolah.

  3. Memberikan Teladan dan Bimbingan

    • Guru menjadi panutan dalam bertindak dan bersikap, sehingga anak belajar melalui observasi dan interaksi.

  4. Lingkungan Belajar yang Mendukung Moral dan Etika

    • Sekolah menciptakan atmosfer yang aman, menghormati hak anak, dan menumbuhkan empati.


Manfaat Pendidikan Budi Pekerti

  1. Membentuk Individu Berkarakter

    • Peserta didik tidak hanya pintar, tetapi juga memiliki integritas, etika, dan moralitas yang baik.

  2. Mengembangkan Kepedulian Sosial

    • Anak belajar untuk memperhatikan lingkungan dan membantu sesama, sesuai sila kemanusiaan dan keadilan sosial Pancasila.

  3. Meningkatkan Kemampuan Bertindak

    • Anak mampu mengaplikasikan nilai-nilai moral dalam kehidupan nyata, bukan hanya memahami secara teori.

  4. Mendorong Kreativitas dan Inisiatif

    • Pendidikan budi pekerti mendorong peserta didik untuk memikirkan solusi kreatif dan bertindak positif dalam berbagai situasi.


Kesimpulan

Budi pekerti menurut Ki Hajar Dewantara adalah pendidikan yang holistik, menggabungkan:

  • Cipta (kognitif): kemampuan berpikir, memahami, dan menganalisis

  • Rasa (afektif): kepekaan moral, empati, dan perasaan

  • Karsa (psikomotorik): kemampuan bertindak dan menerapkan nilai-nilai moral

Pendidikan budi pekerti harus selaras dengan nilai-nilai Pancasila, sehingga peserta didik berkembang menjadi manusia yang utuh, berkarakter, dan berkontribusi positif bagi masyarakat.

Jawaban: D. Perpaduan antara cipta (kognitif) dan rasa (afektif) sehingga menghasilkan karsa (psikomotorik) ✅

277 Pertanyaan

310 Jawaban

2 Pengguna

Selamat datang di KamaQola.com tempat Anda dapat mengajukan pertanyaan dan mendapatkan jawaban dari anggota komunitas lainnya.
...