Capaian Pembelajaran (CP) dalam kurikulum nasional dirancang dengan landasan teori konstruktivisme dan pendekatan Understanding by Design (UbD). Teori konstruktivisme menekankan bahwa pengetahuan dibangun oleh siswa melalui interaksi aktif dengan lingkungan dan pengalaman belajar. Sedangkan UbD menekankan perencanaan pembelajaran dari hasil akhir yang diinginkan (backward design), termasuk kompetensi yang harus dicapai siswa.
1. Konsep “Memahami” dalam CP
Dalam kerangka ini, kata “memahami” bukan sekadar mengingat fakta atau informasi, tetapi merupakan kemampuan kognitif yang kompleks dan aktif, mencakup kemampuan siswa untuk:
-
Menjelaskan konsep atau fenomena secara jelas.
-
Menginterpretasi informasi dan menarik makna dari data atau pengalaman.
-
Mengaplikasikan informasi dalam konteks yang relevan.
-
Menggunakan berbagai perspektif untuk melihat masalah dari sudut berbeda.
-
Berempati terhadap pengalaman, situasi, atau fenomena tertentu.
Dengan demikian, pemahaman dibangun melalui pengalaman dan proses belajar, bukan hanya hafalan atau proses berpikir tingkat rendah.
2. Relevansi dengan Kurikulum Nasional
Dalam konteks kurikulum nasional:
-
CP dirumuskan mengacu pada hirarki pengetahuan dan taksonomi tujuan belajar, sehingga pembelajaran terstruktur dari yang sederhana ke yang kompleks.
-
Guru menggunakan kata kerja operasional yang spesifik untuk merumuskan tujuan pembelajaran turunan dari CP agar hasil belajar dapat diukur.
-
Pemahaman dianggap sebagai proses kognitif yang kompleks, bukan proses berpikir sederhana atau mekanistik.
-
Proses belajar yang mendalam, pengalaman nyata, dan kesempatan untuk menginterpretasi serta mengaplikasikan informasi adalah intinya dalam membangun pemahaman siswa.
3. Analisis Pilihan Jawaban
Mari kita telaah pilihan jawaban satu per satu:
-
A. Hirarki pengetahuan tidak digunakan dalam merumuskan CP dan tujuan pembelajaran turunan dari CP
❌ Salah. Hirarki pengetahuan tetap digunakan untuk memastikan pembelajaran terstruktur dan progresif.
-
B. Taksonomi pengetahuan tidak menggunakan kata kerja operasional yang spesifik
❌ Salah. Kata kerja operasional sangat penting untuk menjadikan tujuan pembelajaran terukur dan jelas.
-
C. Kurikulum memberi kebebasan kepada guru mengikuti taksonomi pengetahuan menurut teori yang disukai
❌ Salah. Kurikulum nasional memiliki pedoman yang jelas, guru menyesuaikan strategi tetapi tetap mengacu pada CP dan taksonomi yang berlaku.
-
D. Pemahaman dimaknai sebagai suatu proses kognitif yang kompleks, tidak sederhana sebagai proses berpikir tingkat rendah
✅ Benar. Sesuai prinsip konstruktivisme dan UbD, pemahaman melibatkan penjelasan, interpretasi, aplikasi, perspektif berbeda, dan empati.
-
E. Menganggap bahwa “memahami” dapat dicapai tanpa melibatkan proses dan pengalaman belajar yang mendalam
❌ Salah. Hal ini bertentangan dengan prinsip konstruktivisme; pemahaman membutuhkan proses aktif dan pengalaman belajar.
4. Kesimpulan
Dalam kerangka kurikulum nasional yang berbasis UbD dan konstruktivisme, pemahaman adalah proses kognitif kompleks yang dibangun melalui pengalaman belajar, interpretasi, aplikasi, dan berbagai perspektif. Oleh karena itu, pernyataan yang benar adalah:
D. Pemahaman dimaknai sebagai suatu proses kognitif yang kompleks, tidak sederhana sebagai proses berpikir tingkat rendah ✅
Pemahaman ini menjadi dasar bagi guru dalam merancang tujuan pembelajaran, asesmen, dan kegiatan yang memungkinkan siswa benar-benar memahami materi secara mendalam.