0 Suara
di Guru oleh (18.4rb Poin)
Capaian Pembelajaran (CP) dapat dirumuskan merujuk pada teori belajar konstruktivisme dan kurikulum yang direncanakan dengan pendekatan Understanding by Design (UbD) yang dikembangkan oleh Wiggins & McTighe (2005). Dalam kerangka teori ini, "memahami" merupakan kemampuan yang dibangun melalui proses dan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan kepada murid untuk dapat menjelaskan, menginterpretasi dan mengaplikasikan informasi, menggunakan berbagai perspektif, dan berempati atas suatu fenomena. Bertitik tolak dari hal tersebut, pernyataan di bawah ini yang benar dalam kerangka kurikulum nasional adalah...

A. Hirarki pengetahuan tidak digunakan dalam merumuskan CP dan tujuan pembelajaran turunan dari CP

B. Taksonomi pengetahuan tidak menggunakan kata kerja operasional yang spesifik

C. Kurikulum nemberi kebebasan kepada guru mengikuti taksonomi pengetahuan menurut teori yang disukai

D. Pemahaman dimaknai sebagai suatu proses kognitif yang komplek tidak sederhana sebagai proses berpikir tingkat rendah

E. Menganggap bahwa "memahami" dapat dicapai tanpa melibatkan proses dan pengalaman belajar yang mendalam serta tanpa memberikan kesempatan untuk menjelaskan, menginterpretasi, dan mengaplikasikan informasi dengan berbagai perspektif

Silahkan login atau daftar untuk menjawab pertanyaan.

1 jawaban

0 Suara
oleh (18.4rb Poin)

Pertanyaan “Dalam kerangka kurikulum nasional, pernyataan mana yang benar terkait pemahaman dalam CP?” bertujuan untuk menegaskan bahwa pemahaman siswa dibangun melalui proses belajar yang kompleks, melibatkan pengalaman, interpretasi, aplikasi, dan berbagai perspektif, sesuai prinsip konstruktivisme dan pendekatan UbD.

Capaian Pembelajaran (CP) dalam kurikulum nasional dirancang dengan landasan teori konstruktivisme dan pendekatan Understanding by Design (UbD). Teori konstruktivisme menekankan bahwa pengetahuan dibangun oleh siswa melalui interaksi aktif dengan lingkungan dan pengalaman belajar. Sedangkan UbD menekankan perencanaan pembelajaran dari hasil akhir yang diinginkan (backward design), termasuk kompetensi yang harus dicapai siswa.

1. Konsep “Memahami” dalam CP

Dalam kerangka ini, kata “memahami” bukan sekadar mengingat fakta atau informasi, tetapi merupakan kemampuan kognitif yang kompleks dan aktif, mencakup kemampuan siswa untuk:

  • Menjelaskan konsep atau fenomena secara jelas.

  • Menginterpretasi informasi dan menarik makna dari data atau pengalaman.

  • Mengaplikasikan informasi dalam konteks yang relevan.

  • Menggunakan berbagai perspektif untuk melihat masalah dari sudut berbeda.

  • Berempati terhadap pengalaman, situasi, atau fenomena tertentu.

Dengan demikian, pemahaman dibangun melalui pengalaman dan proses belajar, bukan hanya hafalan atau proses berpikir tingkat rendah.

2. Relevansi dengan Kurikulum Nasional

Dalam konteks kurikulum nasional:

  • CP dirumuskan mengacu pada hirarki pengetahuan dan taksonomi tujuan belajar, sehingga pembelajaran terstruktur dari yang sederhana ke yang kompleks.

  • Guru menggunakan kata kerja operasional yang spesifik untuk merumuskan tujuan pembelajaran turunan dari CP agar hasil belajar dapat diukur.

  • Pemahaman dianggap sebagai proses kognitif yang kompleks, bukan proses berpikir sederhana atau mekanistik.

  • Proses belajar yang mendalam, pengalaman nyata, dan kesempatan untuk menginterpretasi serta mengaplikasikan informasi adalah intinya dalam membangun pemahaman siswa.

3. Analisis Pilihan Jawaban

Mari kita telaah pilihan jawaban satu per satu:

  • A. Hirarki pengetahuan tidak digunakan dalam merumuskan CP dan tujuan pembelajaran turunan dari CP
    ❌ Salah. Hirarki pengetahuan tetap digunakan untuk memastikan pembelajaran terstruktur dan progresif.

  • B. Taksonomi pengetahuan tidak menggunakan kata kerja operasional yang spesifik
    ❌ Salah. Kata kerja operasional sangat penting untuk menjadikan tujuan pembelajaran terukur dan jelas.

  • C. Kurikulum memberi kebebasan kepada guru mengikuti taksonomi pengetahuan menurut teori yang disukai
    ❌ Salah. Kurikulum nasional memiliki pedoman yang jelas, guru menyesuaikan strategi tetapi tetap mengacu pada CP dan taksonomi yang berlaku.

  • D. Pemahaman dimaknai sebagai suatu proses kognitif yang kompleks, tidak sederhana sebagai proses berpikir tingkat rendah
    ✅ Benar. Sesuai prinsip konstruktivisme dan UbD, pemahaman melibatkan penjelasan, interpretasi, aplikasi, perspektif berbeda, dan empati.

  • E. Menganggap bahwa “memahami” dapat dicapai tanpa melibatkan proses dan pengalaman belajar yang mendalam
    ❌ Salah. Hal ini bertentangan dengan prinsip konstruktivisme; pemahaman membutuhkan proses aktif dan pengalaman belajar.

4. Kesimpulan

Dalam kerangka kurikulum nasional yang berbasis UbD dan konstruktivismepemahaman adalah proses kognitif kompleks yang dibangun melalui pengalaman belajar, interpretasi, aplikasi, dan berbagai perspektif. Oleh karena itu, pernyataan yang benar adalah:

D. Pemahaman dimaknai sebagai suatu proses kognitif yang kompleks, tidak sederhana sebagai proses berpikir tingkat rendah ✅

Pemahaman ini menjadi dasar bagi guru dalam merancang tujuan pembelajaran, asesmen, dan kegiatan yang memungkinkan siswa benar-benar memahami materi secara mendalam.

277 Pertanyaan

310 Jawaban

2 Pengguna

Selamat datang di KamaQola.com tempat Anda dapat mengajukan pertanyaan dan mendapatkan jawaban dari anggota komunitas lainnya.
...