Pancasila adalah dasar negara dan panduan hidup berbangsa dan bernegara yang diwariskan oleh para pendiri bangsa. Dalam konteks mempertahankan kemerdekaan, generasi muda memiliki peran vital untuk menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa keterlibatan generasi muda, Pancasila berisiko menjadi sekadar simbol tanpa makna substantif.
Peran pertama generasi muda adalah menjadi teladan dalam mengamalkan sila-sila Pancasila, mulai dari bertakwa kepada Tuhan (sila pertama), menjunjung nilai kemanusiaan (sila kedua), menjaga persatuan (sila ketiga), mengedepankan musyawarah (sila keempat), hingga berperilaku adil (sila kelima). Semua ini harus diwujudkan dalam perilaku nyata di sekolah, lingkungan keluarga, dan masyarakat.
Kedua, generasi muda harus menolak segala bentuk paham atau ideologi yang bertentangan dengan Pancasila, seperti radikalisme, ekstremisme, dan komunisme. Di era digital, banyak narasi yang mencoba menggoyahkan ideologi bangsa. Oleh karena itu, generasi muda perlu memiliki literasi ideologi yang kuat.
Ketiga, generasi muda dapat menjadi agen penyebar nilai-nilai Pancasila melalui media sosial, dengan membuat konten positif, edukatif, dan membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya kebhinekaan dan toleransi.
Keempat, melalui organisasi kepemudaan, komunitas, maupun lembaga pendidikan, generasi muda dapat ikut menyelenggarakan kegiatan yang memperkuat cinta tanah air dan pemahaman terhadap Pancasila, seperti diskusi kebangsaan, lomba bertema nasionalisme, dan aksi sosial berbasis nilai kemanusiaan.
Dengan memainkan peran-peran tersebut, generasi muda tidak hanya menjaga Pancasila sebagai warisan sejarah, tetapi juga sebagai fondasi masa depan bangsa yang beradab, adil, dan bersatu.