Berikut jawaban reflektif yang bisa Bapak/Ibu gunakan—lebih runtut, personal, dan menunjukkan pemahaman:
Jawaban Reflektif:
Selama ini, saya menyadari bahwa cara saya mengajar sebenarnya sudah banyak menggunakan prinsip experiential learning, meskipun sebelumnya saya belum sepenuhnya memahami istilah dan konsep formalnya. Dalam praktik sehari-hari, saya sering mengajak peserta didik untuk mengalami, mengamati, mencoba, dan merefleksikan kegiatan pembelajaran melalui aktivitas seperti diskusi, eksperimen, proyek, simulasi, ataupun pemecahan masalah nyata.
Namun, setelah mempelajari kembali modul mengenai experiential learning, barulah saya memahami bahwa apa yang saya lakukan selama ini ternyata selaras dengan tahap-tahap dalam model tersebut, yaitu:
-
Concrete Experience,
-
Reflective Observation,
-
Abstract Conceptualization, dan
-
Active Experimentation.
Pemahaman yang lebih mendalam ini membuat saya semakin menyadari bahwa pembelajaran berbasis pengalaman tidak hanya sekadar memberikan aktivitas, tetapi juga harus memberi ruang bagi siswa untuk merefleksi, menghubungkan, dan menerapkan apa yang mereka pelajari dalam konteks nyata.
Ke depan, dengan pemahaman yang lebih jelas, saya merasa lebih percaya diri untuk menerapkan experiential learning secara lebih terstruktur, lebih sadar, dan lebih maksimal agar pengalaman belajar siswa menjadi lebih bermakna.