Pendekatan Konu untuk Meningkatkan School Well-being
Menurut Konu & Rimpelä (2002), konsep school well-being didasarkan pada model “Four Needs” yang menggambarkan empat aspek utama kesejahteraan peserta didik di sekolah:
Having – kondisi fisik dan lingkungan sekolah yang aman, bersih, dan mendukung.
Loving – hubungan sosial yang positif antara peserta didik, guru, dan warga sekolah.
Being – kesempatan bagi peserta didik untuk berpartisipasi, mengembangkan diri, dan merasa dihargai.
Health – kesehatan fisik dan mental yang terjaga.
Berdasarkan model tersebut, Konu menekankan bahwa upaya meningkatkan school well-being tidak dapat bergantung pada satu aspek saja, melainkan harus melibatkan seluruh dimensi yang mempengaruhi kesejahteraan siswa.
Konu menyarankan pendekatan holistik, yaitu pendekatan yang memadukan:
Peserta didik sebagai pusat perhatian,
Guru sebagai fasilitator,
Orang tua sebagai pendukung utama,
Komunitas sekolah dan lingkungan sekitar sebagai bagian dari ekosistem belajar.
Pendekatan holistik ini memandang kesejahteraan sekolah sebagai hasil kolaborasi berbagai pihak. Sekolah yang menerapkan pendekatan ini akan menciptakan lingkungan belajar yang sehat secara fisik, aman secara emosional, inklusif secara sosial, serta mendukung perkembangan akademik dan non-akademik peserta didik.
Dengan demikian, meningkatkan school well-being bukan hanya tugas guru atau sekolah semata, tetapi merupakan tanggung jawab bersama seluruh elemen yang terlibat dalam pendidikan.
Jawaban yang Tepat:
C. Pendekatan holistik yang melibatkan seluruh pihak, baik peserta didik, guru, orang tua, maupun komunitas sekolah.