Mobilitas Sosial: Naik dan Turun
Mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan sosial yang satu ke lapisan sosial yang lain dalam masyarakat. Perpindahan ini dapat terjadi ke atas (upward mobility) atau ke bawah (downward mobility). Pemahaman tentang mobilitas sosial penting karena menunjukkan bagaimana individu atau kelompok dapat mengubah status sosial, ekonomi, dan pekerjaan mereka dalam kehidupan.
1. Mobilitas Sosial Naik (Upward Mobility)
Pengertian:
Mobilitas sosial naik adalah perpindahan seseorang atau kelompok dari lapisan sosial yang lebih rendah ke lapisan sosial yang lebih tinggi. Ini berarti status sosial, ekonomi, pendidikan, atau jabatan seseorang meningkat dibandingkan posisi sebelumnya.
Ciri-ciri:
-
Meningkatnya pendapatan atau kekayaan
-
Peningkatan status pekerjaan atau jabatan
-
Akses pendidikan lebih tinggi
-
Peningkatan pengaruh sosial dalam masyarakat
Contoh:
-
Seorang anak dari keluarga petani yang berhasil menempuh pendidikan tinggi, kemudian menjadi dokter atau insinyur.
-
Seorang karyawan pabrik yang dipromosikan menjadi manajer perusahaan.
-
Seorang pengusaha kecil yang berhasil mengembangkan usahanya hingga menjadi pemilik perusahaan besar.
Mobilitas sosial naik biasanya dianggap positif karena meningkatkan kesejahteraan, kualitas hidup, dan peluang individu atau kelompok untuk berpartisipasi lebih aktif dalam masyarakat. Faktor yang mendukung mobilitas naik antara lain pendidikan, keterampilan, peluang kerja, jejaring sosial, dan kebijakan pemerintah.
2. Mobilitas Sosial Turun (Downward Mobility)
Pengertian:
Mobilitas sosial turun adalah perpindahan seseorang atau kelompok dari lapisan sosial yang lebih tinggi ke lapisan sosial yang lebih rendah. Artinya, status sosial, ekonomi, atau pekerjaan seseorang menurun dibandingkan posisi sebelumnya.
Ciri-ciri:
-
Penurunan pendapatan atau kekayaan
-
Kehilangan pekerjaan atau jabatan
-
Menurunnya pengaruh sosial
-
Keterbatasan akses pendidikan atau peluang kerja
Contoh:
-
Seorang pegawai kantor yang kehilangan pekerjaannya akibat pemutusan hubungan kerja (PHK), sehingga harus bekerja sebagai buruh harian.
-
Pengusaha sukses yang mengalami kebangkrutan dan kehilangan asetnya, sehingga turun menjadi kelas menengah atau bawah.
-
Seseorang yang sebelumnya memiliki jabatan tinggi dalam pemerintahan, tetapi kemudian dicopot dari posisi tersebut karena skandal atau perubahan politik.
Mobilitas sosial turun sering dianggap negatif karena berdampak pada kesejahteraan individu, pengaruh sosial, dan akses terhadap peluang ekonomi. Namun, dalam masyarakat yang dinamis, mobilitas turun juga merupakan bagian dari perubahan sosial yang wajar.
Kesimpulan:
Perbedaan utama antara mobilitas sosial naik dan turun terletak pada arah perubahan status:
-
Naik (upward): Perpindahan ke lapisan sosial yang lebih tinggi; membawa peningkatan kesejahteraan, pendapatan, pendidikan, dan pengaruh sosial.
-
Turun (downward): Perpindahan ke lapisan sosial yang lebih rendah; menurunkan kesejahteraan, pendapatan, dan pengaruh sosial.
Faktor yang memengaruhi mobilitas sosial baik naik maupun turun mencakup pendidikan, pekerjaan, ekonomi, jejaring sosial, dan kebijakan pemerintah. Memahami konsep ini membantu kita melihat dinamika masyarakat, peluang untuk perbaikan hidup, dan risiko penurunan status sosial dalam kehidupan sehari-hari.