0 Suara
oleh (26.3rb Poin)
Bagaimana Cara Allah Menyampaikan Wahyu Kepada Para Rasul? Jelaskan Tiga Bentuknya.

1 jawaban

0 Suara
oleh (26.3rb Poin)

Allah SWT menyampaikan wahyu kepada para rasul dengan tiga cara utama, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an Surah Asy-Syura ayat 51: “Dan tidaklah patut bagi seorang manusia bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau di balik tabir, atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu mewahyukan dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki.”

Pertama, langsung ke dalam hati atau mimpi yang benar. Ini adalah bentuk wahyu yang paling lembut dan terjadi tanpa perantara. Wahyu ini biasa disebut sebagai "ilham" atau mimpi yang nyata. Para nabi seperti Nabi Ibrahim menerima wahyu dalam mimpi, seperti ketika diperintahkan untuk menyembelih putranya, Ismail.

Kedua, melalui pembicaraan dari balik hijab (tabir). Cara ini terjadi ketika Allah berbicara langsung kepada rasul tanpa perantara, tetapi rasul tidak melihat-Nya. Contoh paling terkenal adalah ketika Allah berbicara langsung kepada Nabi Musa di Bukit Tursina. Ini adalah bentuk komunikasi istimewa yang hanya terjadi kepada nabi-nabi tertentu.

Ketiga, melalui perantaraan malaikat, terutama Malaikat Jibril. Inilah bentuk wahyu yang paling sering diterima oleh para rasul. Malaikat Jibril menyampaikan wahyu dengan suara, bentuk manusia, atau wujud aslinya. Nabi Muhammad SAW sering menerima wahyu melalui Jibril, baik dalam bentuk bacaan Al-Qur’an maupun penjelasan syariat.

Ketiga cara ini menunjukkan keagungan dan keanekaragaman dalam metode komunikasi ilahi. Dengan cara-cara tersebut, Allah memastikan bahwa risalah yang diturunkan dapat dipahami, dijalankan, dan disampaikan oleh para rasul kepada umatnya dengan tepat dan efektif.

...