Umat Islam diwajibkan untuk beriman kepada para rasul yang diutus oleh Allah SWT sebagai bagian dari rukun iman yang keempat. Menyikapi para rasul dengan benar berarti mengakui kerasulan mereka, menghormati perjuangan mereka, serta mengikuti ajaran yang mereka bawa, terutama risalah Nabi Muhammad SAW sebagai rasul terakhir.
Pertama, beriman kepada semua rasul tanpa membeda-bedakan. Dalam Surah Al-Baqarah ayat 285, Allah menyatakan bahwa orang beriman tidak membedakan antara seorang pun dari rasul-rasul-Nya. Artinya, kita tidak boleh hanya mengimani sebagian dan mengingkari yang lain. Meski syariat yang dibawa berbeda, seluruh rasul menyampaikan inti ajaran tauhid.
Kedua, mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW, karena beliau adalah rasul penutup yang membawa ajaran Islam sebagai penyempurna syariat sebelumnya. Umat Islam harus menjadikan Al-Qur’an dan sunnah sebagai pedoman hidup serta menjauhi segala bentuk bid’ah dan penyimpangan dari ajaran beliau.
Ketiga, menghormati dan meneladani akhlak para rasul, karena mereka adalah figur terbaik dalam kejujuran, kesabaran, keikhlasan, dan keteguhan. Menjadikan mereka sebagai panutan dalam kehidupan sehari-hari adalah bentuk penghormatan nyata terhadap peran mereka.
Keempat, tidak mengkultuskan para rasul secara berlebihan, karena mereka tetap manusia biasa yang memiliki keterbatasan dan tunduk kepada kehendak Allah. Sikap berlebihan bisa menjurus kepada syirik, seperti yang terjadi pada umat-umat terdahulu.
Dengan menyikapi para rasul secara benar, umat Islam menunjukkan ketaatan kepada Allah dan menjaga kemurnian ajaran Islam sebagaimana yang diwariskan oleh Rasulullah SAW. Ini adalah bukti iman yang sejati dan tanggung jawab sebagai pengikut risalah terakhir.