Persatuan adalah fondasi utama dari berdirinya dan tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sejak awal perjuangan kemerdekaan, para pahlawan menyadari bahwa bangsa ini hanya bisa merdeka jika semua elemen bersatu, mengesampingkan kepentingan golongan, suku, dan daerah. Semangat itulah yang harus terus dijaga oleh generasi muda sebagai bentuk pertahanan terhadap kemerdekaan yang telah diperjuangkan.
Tanpa persatuan, bangsa Indonesia yang terdiri dari beragam suku, agama, ras, dan budaya akan mudah diadu domba dan terpecah belah. Perpecahan adalah celah masuknya kekuatan asing atau pihak-pihak yang ingin menguasai dan melemahkan kedaulatan negara. Oleh karena itu, menjaga persatuan adalah bagian dari mempertahankan kemerdekaan secara non-fisik.
Generasi muda harus menyadari bahwa perbedaan bukan ancaman, melainkan kekayaan bangsa. Dengan saling menghargai dan bekerja sama, semua elemen masyarakat bisa membangun Indonesia menjadi bangsa yang kuat, adil, dan sejahtera. Persatuan juga menjadi kekuatan moral dalam menghadapi berbagai tantangan seperti radikalisme, hoaks, intoleransi, dan ancaman terhadap ideologi Pancasila.
Semangat persatuan harus diwujudkan dalam tindakan nyata, seperti tidak menyebarkan ujaran kebencian, tidak diskriminatif terhadap kelompok tertentu, serta aktif dalam kegiatan sosial yang membangun solidaritas. Media sosial juga dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan pesan perdamaian dan kebangsaan.
Dengan menjaga semangat persatuan, generasi muda tidak hanya melindungi keutuhan bangsa, tetapi juga melanjutkan cita-cita kemerdekaan: mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, dan berdaulat.