Untuk mengatasi kesulitan yang dialami Bu Farida, di mana proses belajar masih berpusat pada guru meskipun ia telah membagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok belajar, langkah yang dapat diambil adalah dengan memfasilitasi pembelajaran yang lebih mandiri dan memberikan tanggung jawab lebih kepada siswa untuk mencari solusi dan berdiskusi dalam kelompok. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan Bu Farida:
1. Mengembangkan Peran Siswa dalam Diskusi Kelompok
Bu Farida dapat mendorong setiap kelompok untuk memiliki pemimpin kelompok atau koordinator yang bertanggung jawab untuk mengarahkan diskusi dan mencari solusi atas pertanyaan yang diajukan. Dengan cara ini, siswa tidak hanya bergantung pada guru, tetapi saling membantu dan belajar bersama dalam kelompok mereka. Guru berfungsi sebagai fasilitator yang hanya turun tangan ketika siswa benar-benar membutuhkan bantuan. Sebagai fasilitator, Bu Farida dapat memberikan petunjuk atau klarifikasi yang diperlukan, tetapi tidak langsung memberikan jawaban.
2. Menggunakan Sumber Belajar Lain
Selain mengandalkan penjelasan langsung dari guru, Bu Farida dapat menyediakan berbagai sumber belajar, seperti buku, video pembelajaran, artikel, atau sumber online yang dapat membantu siswa menemukan jawaban atau pemahaman lebih lanjut tentang topik yang sedang dipelajari. Dengan begitu, siswa dapat belajar secara lebih mandiri dan tidak bergantung sepenuhnya pada penjelasan dari guru.
3. Memberikan Tantangan atau Masalah untuk Diselesaikan
Bu Farida dapat memberikan tantangan atau masalah yang perlu dipecahkan oleh setiap kelompok, yang mendorong mereka untuk berdiskusi dan mencari jawaban bersama-sama. Misalnya, Bu Farida dapat memberi pertanyaan yang bersifat problem solving atau meminta siswa untuk membuat proyek bersama yang melibatkan kreativitas dan pemikiran kritis. Dengan cara ini, siswa lebih terlibat dalam proses belajar dan berusaha mencari solusi, bukan hanya menunggu penjelasan dari guru.
4. Menerapkan Pembelajaran Berbasis Proyek atau Masalah
Salah satu pendekatan dalam pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran berbasis proyek atau pembelajaran berbasis masalah (PBL). Dalam PBL, siswa bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas atau proyek yang relevan dengan kehidupan nyata. Bu Farida dapat memberikan proyek yang memerlukan kolaborasi antar siswa, di mana setiap kelompok diberi tugas untuk mengkaji, menganalisis, atau menciptakan sesuatu yang berkaitan dengan materi yang diajarkan. Ini memungkinkan siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan mereka secara langsung dan memecahkan masalah dengan cara yang lebih aktif.
5. Menggunakan Teknologi sebagai Alat Bantu
Untuk membantu mengurangi ketergantungan siswa pada guru, Bu Farida bisa memanfaatkan teknologi. Misalnya, dengan menggunakan platform pembelajaran online atau aplikasi edukasi, siswa bisa mengakses materi pembelajaran tambahan atau berdiskusi dengan teman-temannya di luar jam kelas. Teknologi juga dapat digunakan untuk memberikan kuis atau tugas yang menantang, yang memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi materi dengan cara yang lebih interaktif.
Kesimpulan
Untuk mengatasi masalah yang dihadapi Bu Farida dalam pembelajaran berdiferensiasi yang masih berpusat pada guru, langkah-langkah yang dapat diambil adalah dengan mengubah peran guru menjadi fasilitator, mendorong siswa untuk lebih mandiri dalam mencari jawaban melalui diskusi kelompok, penggunaan berbagai sumber belajar, serta penerapan pembelajaran berbasis proyek atau masalah. Dengan cara ini, Bu Farida dapat mendorong siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran, mengurangi ketergantungan pada guru, dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis serta kemampuan bekerja sama.