Melibatkan siswa dalam proses refleksi pembelajaran merupakan langkah penting untuk menumbuhkan kesadaran belajar dan tanggung jawab pribadi terhadap proses dan hasil belajar mereka. Tujuan saya dalam menerapkan refleksi adalah agar siswa dapat memahami kekuatan, kelemahan, dan langkah perbaikan yang harus dilakukan.
Langkah pertama yang saya lakukan adalah menyediakan waktu khusus di akhir pembelajaran untuk refleksi. Saya mengajak siswa menuliskan atau menyampaikan secara lisan apa yang mereka pelajari, bagian mana yang paling mereka pahami, serta hal-hal yang masih membingungkan. Refleksi ini bisa dilakukan dalam bentuk jurnal belajar, exit ticket, atau lembar refleksi.
Kedua, saya menggunakan pertanyaan pemantik seperti “Apa hal baru yang kamu pelajari hari ini?”, “Bagaimana kamu menilai partisipasimu?”, atau “Apa yang akan kamu lakukan berbeda di pertemuan berikutnya?” Pertanyaan-pertanyaan ini membantu siswa mengarahkan pikirannya untuk merefleksikan proses belajar dengan lebih terstruktur.
Saya juga mengadakan sesi berbagi (sharing session) di mana siswa dapat membicarakan pengalaman belajar mereka dengan teman sebaya. Ini menumbuhkan kebiasaan saling mendukung dan membangun lingkungan belajar yang kolaboratif.
Refleksi juga saya gunakan sebagai dasar untuk menyesuaikan strategi pembelajaran selanjutnya. Jika banyak siswa merasa belum memahami materi, saya akan melakukan penguatan atau pendekatan berbeda. Ini menunjukkan bahwa refleksi siswa memiliki dampak nyata terhadap proses pembelajaran.
Dengan melibatkan siswa dalam refleksi, mereka belajar mengenali potensi diri, menjadi pembelajar mandiri, dan memiliki kesadaran untuk terus memperbaiki diri dalam proses belajar.