Untuk mendorong siswa lebih aktif dalam pembelajaran, saya menerapkan strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa (student-centered learning). Tujuan utama strategi ini adalah menciptakan suasana kelas yang partisipatif, di mana siswa merasa memiliki peran dan tanggung jawab dalam proses belajarnya.
Strategi pertama yang saya gunakan adalah metode pembelajaran berbasis proyek (Project-Based Learning). Melalui proyek, siswa terlibat langsung dalam kegiatan nyata yang relevan dengan kehidupan mereka, sehingga mereka lebih termotivasi untuk belajar dan berkontribusi. Saya memberi ruang bagi siswa untuk memilih topik sesuai minat mereka, lalu bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan proyek tersebut.
Kedua, saya menggunakan teknik diskusi kelompok kecil. Dengan kelompok yang lebih kecil, siswa merasa lebih nyaman untuk menyampaikan pendapatnya, saling bertukar pikiran, dan belajar dari temannya. Saya berperan sebagai fasilitator yang membantu mengarahkan diskusi dan memastikan semua siswa mendapat kesempatan berbicara.
Selanjutnya, saya memberikan apresiasi terhadap partisipasi siswa, baik melalui pujian verbal, poin motivasi, maupun pengakuan dalam bentuk sertifikat atau penghargaan kelas. Ini bertujuan untuk membangun rasa percaya diri dan semangat siswa.
Saya juga rutin memberikan pertanyaan pemantik (higher-order thinking questions) yang mendorong siswa berpikir kritis dan kreatif. Dengan cara ini, siswa tidak hanya menerima informasi, tetapi juga dilatih untuk menganalisis dan memecahkan masalah.
Melalui strategi ini, saya ingin menciptakan suasana kelas yang menyenangkan, demokratis, dan memotivasi siswa untuk aktif secara intelektual maupun emosional dalam proses belajar.