Langkah pertama yang harus dilakukan oleh pendidik untuk mengintegrasikan Profil Pelajar Pancasila dalam pembelajaran intrakurikuler adalah memahami secara menyeluruh enam dimensi Profil Pelajar Pancasila dan bagaimana karakteristik tersebut dapat dikembangkan melalui mata pelajaran yang diajarkan. Profil Pelajar Pancasila mencakup enam ciri utama yaitu: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, mandiri, bergotong-royong, berkebinekaan global, bernalar kritis, dan kreatif.
Pemahaman ini penting agar pendidik tidak hanya fokus pada aspek kognitif atau akademis saja, tetapi juga memperhatikan aspek afektif dan karakter peserta didik. Misalnya, dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, pendidik bisa menanamkan nilai gotong royong melalui kerja kelompok dalam menganalisis teks, atau menumbuhkan sikap kritis saat siswa diminta menanggapi artikel.
Langkah berikutnya adalah melakukan identifikasi kompetensi dasar (KD) atau tujuan pembelajaran yang sesuai untuk dijadikan landasan integrasi nilai-nilai Pancasila. Pendidik perlu menyesuaikan materi ajar dan aktivitas belajar dengan dimensi yang ingin ditumbuhkan.
Selain itu, pendidik juga perlu membuka diri terhadap berbagai referensi, termasuk modul dari Kemdikbudristek, pelatihan, atau diskusi di komunitas belajar untuk mendalami praktik pengintegrasian nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila.
Dengan memahami makna dan implementasi Profil Pelajar Pancasila secara kontekstual dalam setiap mata pelajaran, pendidik akan lebih mudah merancang pembelajaran yang bukan hanya fokus pada nilai akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter siswa sebagai pelajar sejati yang berlandaskan nilai-nilai luhur bangsa.