Lima mekanisme utama dalam sistem bank sampah adalah sebagai berikut:
-
Pemisahan Sampah di Sumber:
Langkah awal adalah pemilahan sampah di rumah atau sekolah. Sampah dibedakan menjadi organik dan anorganik. Sampah yang diterima bank sampah biasanya anorganik, seperti botol plastik, kertas, dan logam.
-
Pencatatan dan Penimbangan:
Sampah yang sudah dipilah dibawa ke bank sampah dan ditimbang. Berat dan jenis sampah dicatat dalam buku tabungan atau sistem digital milik nasabah (siswa atau warga).
-
Penilaian Ekonomi:
Sampah memiliki harga pasar. Setiap jenis sampah dihargai berbeda-beda, dan nilai tabungan dihitung berdasarkan berat dan harga per kilogram. Hal ini membentuk motivasi ekonomi dalam pengelolaan sampah.
-
Penyimpanan dan Pengelompokan:
Sampah yang terkumpul disimpan dalam kategori tertentu agar rapi dan mudah saat akan dijual kembali. Penyimpanan harus bersih dan tidak menimbulkan bau.
-
Penyaluran ke Pengepul atau Industri Daur Ulang:
Setelah terkumpul cukup banyak, sampah dijual ke pengepul atau mitra daur ulang. Keuntungan bisa dibagikan kepada penyetor, dikelola untuk kegiatan sosial, atau menjadi pemasukan organisasi pengelola.
Mekanisme ini membentuk sistem pengelolaan limbah yang efisien, memberi nilai ekonomi pada sampah, dan mendorong perubahan perilaku masyarakat. Di sekolah, mekanisme ini sekaligus menjadi sarana pembelajaran dan pelatihan tanggung jawab lingkungan bagi siswa.