Tujuan utama dari dibentuknya bank sampah di sekolah adalah untuk menanamkan nilai-nilai kepedulian lingkungan kepada siswa sejak dini. Program ini bertujuan mengedukasi siswa bahwa sampah bukan hanya masalah, tetapi juga memiliki potensi ekonomi jika dikelola dengan benar. Melalui kegiatan nyata seperti memilah, menyetor, dan mencatat sampah, siswa belajar bahwa menjaga kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab bersama.
Selain sebagai sarana edukatif, bank sampah juga bertujuan menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat. Dengan adanya tempat sampah terpilah dan sistem pengelolaan yang teratur, jumlah sampah yang dibuang sembarangan dapat dikurangi drastis. Ini juga mendorong perilaku hidup bersih dan teratur di kalangan siswa.
Bank sampah di sekolah juga memiliki nilai sosial. Siswa diajak bekerja sama dalam tim, belajar menghargai kerja orang lain, dan berperan aktif dalam kegiatan komunitas sekolah. Nilai-nilai seperti kerja sama, kejujuran, dan tanggung jawab tumbuh secara alami melalui aktivitas ini.
Dari sisi ekonomi, bank sampah memberi pemahaman kepada siswa tentang pentingnya mengelola sumber daya dengan bijak. Mereka belajar bahwa limbah bisa diubah menjadi nilai, dan menabung tidak selalu dalam bentuk uang. Dalam beberapa sekolah, hasil tabungan sampah bahkan dijadikan bagian dari reward atau alat tukar untuk kebutuhan siswa.
Tujuan akhirnya adalah membentuk generasi muda yang peduli lingkungan, kreatif, mandiri, dan siap menjadi agen perubahan dalam masyarakat. Dengan pendekatan yang menyenangkan dan praktis, bank sampah menjadi alat pendidikan karakter dan lingkungan yang efektif di dunia pendidikan.