Cedera atau kelemahan pada otot lengan dapat berdampak signifikan terhadap kualitas hidup seseorang. Mengingat fungsi penting otot lengan dalam aktivitas sehari-hari, kerusakan atau penurunan kekuatan pada otot ini akan menyebabkan keterbatasan gerak, nyeri, hingga ketidakmampuan melakukan aktivitas dasar secara mandiri.
Salah satu dampak yang paling umum adalah penurunan kemampuan untuk mengangkat dan membawa benda. Hal ini dapat mengganggu aktivitas seperti berpakaian, makan, atau bekerja, terutama jika pekerjaan tersebut menuntut penggunaan tangan dan lengan secara intensif. Dalam kondisi berat, kelemahan otot lengan bahkan bisa menyebabkan ketergantungan kepada orang lain.
Cedera otot seperti strain (tarikan otot), robekan, atau peradangan tendon (tendinitis) dapat menimbulkan nyeri tajam, pembengkakan, dan kehilangan kekuatan. Jika tidak ditangani dengan baik, bisa berkembang menjadi cedera kronis yang memerlukan waktu pemulihan lama.
Selain itu, kelemahan otot lengan juga dapat mempengaruhi postur tubuh dan kestabilan sendi bahu, karena otot-otot lengan bekerja sama dengan otot punggung atas dan bahu dalam menjaga keseimbangan tubuh bagian atas. Melemahnya salah satu komponen akan mengganggu sistem keseluruhan.
Secara psikologis, ketidakmampuan menggunakan lengan secara maksimal dapat menimbulkan stres dan rasa frustrasi, terutama bagi individu yang sangat aktif atau mandiri sebelumnya.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan otot lengan melalui olahraga rutin, pola makan bergizi, dan teknik ergonomis saat beraktivitas. Pencegahan cedera dan deteksi dini kelemahan otot adalah langkah penting agar fungsi otot lengan tetap optimal sepanjang usia.