Mengapa Ghibah Dilarang oleh Agama Islam?
Jawabannya adalah:
Ghibah atau menggunjing dilarang dalam agama Islam karena merupakan perbuatan yang menyakiti saudara sesama Muslim, merusak keharmonisan masyarakat, dan termasuk dosa besar. Allah ﷻ dan Rasulullah ﷺ secara tegas mengecam perbuatan ini, bahkan menyamakannya seperti memakan daging saudaranya sendiri yang telah mati.
️ Apa Itu Ghibah?
Ghibah (غيبة) secara bahasa berarti menyebutkan sesuatu tentang orang lain yang tidak hadir. Dalam istilah syariat, ghibah adalah:
"Engkau menyebutkan sesuatu tentang saudaramu yang tidak ia sukai jika mendengarnya."
(HR. Muslim)
Contohnya: membicarakan keburukan fisik, sifat, kebiasaan, atau aib seseorang yang tidak hadir, walaupun itu benar.
Dalil Al-Qur’an Tentang Larangan Ghibah
Allah ﷻ dengan tegas melarang ghibah dalam Al-Qur’an:
"Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."
(QS. Al-Hujurat: 12)
Arab:
وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ
Latin:
Wa lā yaghtab ba‘ḍukum ba‘ḍā, a yuḥibbu aḥadukum an ya’kula laḥma akhīhi maytan fa karihtumūh. Wattaqullāh. Innallāha tawwābun raḥīm.
➡️ Ayat ini menunjukkan betapa buruknya perbuatan ghibah — diumpamakan seperti memakan bangkai saudaranya sendiri, yang secara naluri manusia sangat menjijikkan.
Hadis Nabi ﷺ Tentang Ghibah
"Tahukah kalian apa itu ghibah?" Mereka menjawab, 'Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.' Beliau berkata: 'Engkau menyebutkan sesuatu tentang saudaramu yang tidak ia sukai.' Lalu ditanya: 'Bagaimana jika apa yang aku katakan itu benar tentang dia?' Beliau menjawab: 'Jika apa yang kamu katakan benar, maka kamu telah mengghibahinya. Jika tidak benar, maka kamu telah memfitnahnya.'"
(HR. Muslim, no. 2589)
➡ Ini menunjukkan bahwa meskipun apa yang dibicarakan itu benar, tetap dihitung sebagai ghibah jika menyakitkan atau membuka aib orang lain.
Mengapa Ghibah Dilarang?
1. Merusak Ukhuwah dan Persaudaraan
Ghibah membuat hati menjadi kotor, menimbulkan prasangka buruk, dan menghancurkan kepercayaan antar sesama Muslim. Padahal Islam sangat menjunjung tinggi ukhuwah dan persaudaraan.
2. Melukai Hati dan Merusak Reputasi
Membicarakan keburukan orang lain bisa membuat orang itu tersakiti, kehilangan harga diri, bahkan bisa memecah belah masyarakat.
3. Termasuk Dosa Besar
Para ulama sepakat bahwa ghibah adalah dosa besar, karena disebutkan secara jelas dalam Al-Qur’an dan hadis, serta disamakan dengan perbuatan menjijikkan.
4. Mendatangkan Siksa di Akhirat
Dalam banyak hadis, Rasulullah ﷺ menyebutkan bahwa orang yang suka menggunjing akan mendapat siksa di alam kubur dan akhirat.
Bagaimana Cara Menghindari Ghibah?
-
Jaga lisan dan hati. Jika tidak bisa berkata baik, maka diam adalah lebih baik.
-
Ingat bahwa setiap ucapan dicatat oleh malaikat.
-
Berprasangka baik terhadap orang lain.
-
Ganti obrolan dengan hal-hal positif atau ilmiah.
-
Jika sudah terlanjur ghibah, segera bertaubat dan minta maaf kepada orang yang digunjing.
✅ Kesimpulan
Ghibah adalah perbuatan yang sangat tercela dan dilarang keras dalam Islam. Ia bukan hanya menyakiti orang lain, tetapi juga mendatangkan dosa besar dan siksa. Oleh karena itu, seorang Muslim harus menjaga lisannya dan selalu berpikir sebelum berbicara.
"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Kalau kamu butuh versi singkatnya untuk tugas sekolah atau ingin dijadikan bahan kultum, tinggal bilang aja ya!