Jelaskan Pengertian Ghibah Menurut Pandangan Ulama yang Bersumber dari Al-Qur'an dan Hadist
Jawabannya adalah: Ghibah adalah membicarakan keburukan atau aib seseorang yang tidak diketahui oleh orang yang dibicarakan, baik itu disampaikan secara langsung atau melalui percakapan, dan hal ini dilarang dalam Islam karena dapat merusak kehormatan orang lain.
✨ Penjelasan Lengkap
Ghibah berasal dari bahasa Arab yang berarti membicarakan atau mengungkapkan keburukan seseorang, baik yang ada maupun yang tidak ada, yang tujuannya untuk menjatuhkan atau merendahkan kehormatan orang tersebut. Dalam pandangan Islam, ghibah adalah perbuatan yang sangat dilarang karena dapat menimbulkan fitnah, permusuhan, dan ketidakadilan dalam masyarakat.
1. Pandangan Ulama tentang Ghibah
Para ulama sepakat bahwa ghibah adalah suatu bentuk perbuatan yang buruk dan tidak dibenarkan dalam Islam. Ghibah dapat merusak hubungan antar sesama dan menyebabkan kerusakan pada kehormatan seseorang. Banyak ulama yang menjelaskan bahwa ghibah terjadi ketika seseorang menyebutkan aib orang lain dengan niat untuk mencelanya, padahal orang yang dibicarakan tidak ada di tempat.
2. Dalil Al-Qur'an Tentang Ghibah
Dalam Al-Qur'an, Allah ﷻ sangat jelas mengingatkan tentang larangan ghibah, salah satunya dalam surah Al-Hujurat ayat 12:
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka. Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjingkan sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang telah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat, Maha Penyayang."
(QS. Al-Hujurat: 12)
Dalam ayat ini, Allah menyamakan perbuatan ghibah dengan memakan daging saudaranya yang telah mati, yang jelas merupakan perbuatan yang sangat hina dan menjijikkan. Ini menunjukkan betapa buruknya ghibah dalam pandangan Islam.
3. Dalil Hadis Tentang Ghibah
Nabi Muhammad ﷺ juga mengingatkan umat Islam untuk menjauhi ghibah dalam banyak hadis. Salah satunya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:
"Tahukah kamu apa itu ghibah?" Para sahabat menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui." Nabi ﷺ bersabda, "Yaitu kamu menyebutkan sesuatu tentang saudaramu yang tidak disukainya."
(HR. Muslim)
Hadis ini menjelaskan bahwa ghibah adalah membicarakan keburukan seseorang yang tidak disukai oleh orang tersebut, yang dilakukan di luar hadapannya. Ghibah bisa berbentuk pembicaraan tentang kekurangan fisik, sifat buruk, atau masalah pribadi seseorang.
4. Mengapa Ghibah Dilarang dalam Islam?
Ghibah dilarang karena beberapa alasan utama:
-
Merusak kehormatan orang lain: Membicarakan keburukan orang lain akan merusak nama baik dan kehormatan mereka di masyarakat.
-
Mengganggu kedamaian masyarakat: Ghibah dapat menimbulkan perpecahan, fitnah, dan permusuhan di antara sesama umat.
-
Mengurangi rasa saling menghormati: Dengan ghibah, orang cenderung kehilangan rasa saling menghargai dan menjaga hubungan yang baik antar sesama.
5. Bentuk Ghibah yang Berbeda
Terkadang, seseorang bisa terjebak dalam ghibah tanpa sadar, dengan alasan seperti "hanya bercanda", atau "memperingatkan orang lain". Namun, ini tetap termasuk dalam kategori ghibah. Bahkan dalam situasi tertentu, membicarakan keburukan orang lain meskipun dengan niat baik (seperti memberi nasihat) tetap harus dilakukan dengan cara yang hati-hati dan sesuai dengan etika Islam.
Kesimpulan
Ghibah adalah perbuatan yang sangat dilarang dalam Islam, baik itu yang bersumber dari Al-Qur'an maupun hadis. Allah dan Rasul-Nya sangat menekankan pentingnya menjaga kehormatan dan harga diri sesama umat Islam. Dengan menghindari ghibah, kita dapat menjaga hubungan yang harmonis, menghindari permusuhan, dan memperoleh pahala dari Allah. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk menjaga lisan dan berpikir sebelum berbicara, agar tidak terjerumus dalam perbuatan yang merusak.
Semoga penjelasan ini memberikan pemahaman yang jelas mengenai pengertian ghibah menurut pandangan ulama dan ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur'an dan hadis.