Malam Jum’at memiliki keutamaan tersendiri dalam Islam, dan salah satu amalan utama yang dianjurkan pada malam tersebut adalah memperbanyak membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Anjuran ini bersumber dari berbagai hadits yang shahih dan diamalkan oleh para ulama salaf sebagai bentuk kecintaan dan penghormatan kepada Rasulullah SAW.
Salah satu dalil yang menjadi dasar anjuran ini adalah hadits riwayat Al-Baihaqi dari Anas bin Malik RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Perbanyaklah bershalawat kepadaku pada hari dan malam Jum’at, karena barang siapa bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.”
(HR. Al-Baihaqi)
Dalam konteks ini, “bershalawat” berarti mendoakan dan memohonkan rahmat kepada Nabi Muhammad SAW. Ketika seorang Muslim membaca shalawat, Allah akan memberikan balasan berupa sepuluh rahmat, mengangkat derajatnya, dan menghapuskan dosanya. Maka, memperbanyak shalawat bukan hanya bentuk ibadah yang dicintai Allah, tetapi juga menjadi cara untuk mendekatkan diri kepada Rasulullah SAW.
Hari Jum’at disebut sebagai sayyidul ayyam (penghulu hari), dan malamnya termasuk waktu yang diberkahi. Membaca shalawat pada malam Jum’at menjadi bentuk kesyukuran atas nikmat Islam dan sebagai sarana memohon syafaat dari Nabi Muhammad SAW di hari kiamat nanti. Rasulullah juga bersabda bahwa beliau akan mendengar langsung shalawat yang dibacakan umatnya pada hari Jum’at.
Dengan semua keutamaan tersebut, bershalawat pada malam Jum’at menjadi amalan yang ringan namun sangat besar pahalanya. Ini juga menjadi bentuk ikatan batin antara umat Islam dengan Nabi mereka, memperkuat cinta dan meningkatkan semangat dalam meneladani ajaran beliau.