Apa Teori Belajar yang Digunakan dalam Penyusunan Capaian Pembelajaran?
Jawabannya adalah: Taksonomi Bloom, karena Taksonomi Bloom memberikan panduan yang jelas dalam merumuskan capaian pembelajaran yang mencakup berbagai tingkat pemahaman dan keterampilan yang harus dicapai oleh peserta didik.
Teori Belajar dalam Penyusunan Capaian Pembelajaran
Penyusunan capaian pembelajaran bertujuan untuk memastikan bahwa tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dapat diukur dan jelas bagi peserta didik. Salah satu teori belajar yang digunakan untuk merumuskan capaian pembelajaran adalah Taksonomi Bloom.
Taksonomi Bloom adalah sebuah sistem klasifikasi yang digunakan untuk mengorganisasi dan mengelompokkan tujuan pembelajaran berdasarkan tingkat kesulitan dan kompleksitasnya. Dengan menggunakan Taksonomi Bloom, pendidik dapat merumuskan capaian pembelajaran yang tidak hanya mencakup penguasaan pengetahuan, tetapi juga keterampilan berpikir yang lebih tinggi.
✨ Alasan Mengapa Taksonomi Bloom Digunakan dalam Penyusunan Capaian Pembelajaran
-
Menentukan Tingkat Kemampuan Peserta Didik Taksonomi Bloom menyusun tujuan pembelajaran dalam enam tingkatan kognitif, mulai dari pengingatan (Knowledge) hingga penciptaan (Creating). Hal ini membantu pendidik merumuskan capaian pembelajaran yang jelas dan bertahap sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik.
-
Membantu Penyusunan Tujuan Pembelajaran yang Spesifik dan Terukur Dengan menggunakan Taksonomi Bloom, tujuan pembelajaran dapat disusun lebih spesifik dan terukur. Misalnya, menggunakan kata kerja operasional seperti "mengidentifikasi", "menyimpulkan", "menganalisis", atau "menciptakan" yang mencerminkan tingkat kemampuan yang diinginkan.
-
Meningkatkan Pemahaman Peserta Didik pada Berbagai Dimensi Taksonomi Bloom mencakup tiga domain utama, yaitu kognitif (pengetahuan), afektif (perasaan atau sikap), dan psikomotor (keterampilan). Ini memastikan bahwa capaian pembelajaran tidak hanya berfokus pada aspek kognitif, tetapi juga mencakup aspek emosional dan keterampilan praktis peserta didik.
-
Mendorong Pengembangan Berpikir Kritis dan Kreatif Dengan merumuskan capaian pembelajaran di tingkat yang lebih tinggi (seperti menganalisis atau menciptakan), Taksonomi Bloom mendorong peserta didik untuk berpikir kritis dan kreatif, yang sangat dibutuhkan dalam dunia yang terus berkembang.
Mengapa Pilihan Lain Tidak Tepat?
-
A. Konstruktivisme: Konstruktivisme lebih menekankan pada bagaimana peserta didik membangun pengetahuan melalui pengalaman dan interaksi dengan lingkungan, namun tidak secara langsung digunakan untuk menyusun capaian pembelajaran.
-
B. Kognitivisme: Teori kognitivisme mengutamakan proses mental dalam pembelajaran, tetapi tidak sekomprehensif Taksonomi Bloom dalam merumuskan tujuan pembelajaran yang terukur dan berjenjang.
-
C. Behaviorisme: Meskipun teori behaviorisme berfokus pada perubahan perilaku yang dapat diamati, Taksonomi Bloom lebih memadai untuk merumuskan capaian pembelajaran yang mencakup berbagai tingkat kemampuan berpikir yang lebih tinggi.
Kesimpulan
Taksonomi Bloom merupakan teori yang paling tepat dalam penyusunan capaian pembelajaran karena membantu merumuskan tujuan pembelajaran yang jelas, terstruktur, dan terukur. Dengan menggunakan Taksonomi Bloom, pendidik dapat memastikan bahwa capaian pembelajaran tidak hanya mencakup pengetahuan dasar, tetapi juga pengembangan keterampilan berpikir yang lebih tinggi, yang penting untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi tantangan di masa depan.
Mari kita pastikan bahwa setiap capaian pembelajaran yang disusun dapat membantu peserta didik untuk berkembang secara maksimal dalam berbagai aspek.